Suara.com - Luthfi alias LA, pembawa bendera Merah Putih dalam aksi demonstrasi menolak RKUHP dan RUU kontroversial akan segera menjalani sidang perdana pada Desember 2019 mendatang.
Polisi menyebut, kekinian Luthfi telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat lantaran berkas perkaranya sudah lengkap atau dengan kode P21.
"Itu kasus sudah lama sudah di Kejaksaan. Sudah P21," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung saat dikonfirmasi, Rabu (27/11/2019).
Dalam kasus ini, Tahan menyebut bahwa Luthfi terbukti melakukan perusakan dengan melempar batu ke arah aparat saat demo berlangsung. Untuk itu, ia membantah jika Luthfi menjadi tersangka karena membawa bendera Merah Putih.
Baca Juga: Pembawa Bendera saat Demo Akan Diadili, Seruan #BebaskanLuthfi Menggema
"Bawa bendera gimana? orang dia (Luthfi) melempari (aparat) kok. Tidak mungkin kejaksaan menerima (berkas perkara) kalau enggak lengkap," sambungnya.
Lebih jauh, Tahan enggan merinci lebih jauh soal kasus perusakan dan penyerangan kepada aparat yang diduga dilakukan Luthfi. Alasannya, kasus tersebut kekinian menjadi kewenangan Jaksa.
"Sudah wewenang jaksa itu," papar Tahan.
Sementara, belum ada keterangan resmi dari pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat terkait bergulirnya kasus Luthfi ke meja persidangan.
Sebelumnya, warganet yang tidak terima dengan penahanan Luthfi menyerukan tagar #BebaskanLuthfi hingga menduduki posisi trending topic nomor 1 di Twitter. Ada lebih dari 5 ribu cuitan menggunakan tagar ini memenuhi media sosial Twitter.
Baca Juga: Pelajar Bolos Dihukum Hormat ke Bendera Merah Putih
Foto LA mengenakan celana SMA memakai jaket dan membawa bendera menghindari gas air mata menjadi viral. Ia menjadi salah satu massa aksi pelajar STM yang diamankan oleh polisi saat beraksi unjuk rasa di depan kompleks parlemen pada September 2019 lalu.