Jadi Bos Pertamina, Politikus PDIP Ungkap Kekhawatiran soal Ahok

Rabu, 27 November 2019 | 13:04 WIB
Jadi Bos Pertamina, Politikus PDIP Ungkap Kekhawatiran soal Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiryoatmojo saat acara penyerahan surat keputusan (SK) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019). [ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengungkap kekhawatirannya tentang Basuki Thahaja Purnama alias Ahok yang belum lama ini terpilih menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.

Maruarar menyebut ada satu hal yang ia cemaskan mengenai pribadi Ahok. Hal itu disampaikan ketika dirinya menjadi narasumber ILC TV One bertajuk #ILCAhok pada Selasa (26/11/2019) malam.

Tak lain yang dimaksud Maruarar yakni mengenai pribadi Ahok yang dikenal tegas dan kerap melontarkan kata-kata frontal.

"Jadi kita lihat, Ahok bicara lulus S3 dari Mako Brimob. Tapi kalau yang saya minta, dari dulu yang saya khawatirkan dari Ahok kan dari dulu cuma satu. Bagaimana bekerja dan berbahasa yang santun," ucapnya.

Pria yang kerap disapa Ara itu pun mengaku secara pribadi telah memberi pesan kepada Ahok supaya ke depannya bisa memperbaiki karakternya tersebut, selepas menjadi salah satu komisaris BUMN.

"Sebagai kawannya, saya tiga minggu lalu berbicara dalam satu forum di Bekasi sama Ahok, yang penting itu aja Hok. Mudah-mudahan S3 kau di Mako Brimob itu, membuat kau bicara benar tapu juga bisa menghargai orang," imbuhnya.

Kendati begitu, menurut Ara keputusan dipilihnya Ahok sebagai Komut PT Pertamina telah melewati pertimbangan matang baik dari pihak Presiden Jokowi maupun Menteri BUMN Erick Thohir.

"Saya teman yang baik yang bisa mengingatkan. Tapi saya yakin, Presiden Jokowi dan Erick Thohir punya pertimbangan yang matang dan dalam. Semua sudah dijelaskan bagaimana neraca berjalan, bagaimana Pertamina bisa bersaing dengan Petronas, dan sebagainya," paparnya.

Senada dengan hal itu, Ara mengatakan jika nantinya Ahok terbukti tidak bisa bekerja dan bersikap dengan baik, maka berhak dicopot dari jabatannya.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Kerja Ombudsman RI Belum Efektif

"Ya nanti kalau Ahok dikasih waktu bersama tim dan direksi nggak bisa jalan, ya diganti saja. Saya rasa kita punya koridor yang sangat jelas. Kalau tidak berhasil ya jangan, kalau dia ngomong sembarangan yang dituntut, biar dia masuk penjara lagi. Kalau menurut saya begitu," kata Ara.

Begitu juga sebaliknya, menurutnya hukuman setimpal juga akan didapat mereka yang menyebar fitnah tanpa bukti kepada Ahok. Hal itu sesuai konsep Indonesia sebagai negara hukum yang juga menjunjung tinggi demokrasi.

"Ini negara hukum, kalau ada yang mempermasalahkan dia dengan fitnah dan intrik, bisa disomasi juga, kenapa Anda mempemasalahkan tanpa dasar dan fakta," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI