#ReuniBatal212Bubar Membahana di Twitter, Ustaz Haikal: Acuhin Saja

Selasa, 26 November 2019 | 18:44 WIB
#ReuniBatal212Bubar Membahana di Twitter, Ustaz Haikal: Acuhin Saja
Ustaz Haikal Hassan - (Instagram/@haikalhassan_quote)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Haikal Hassan menanggapi santai warganet yang ramai menggaungkan tagar #ReuniBatal212Bubar di media sosial Twitter.

Alasan ogah menggubris tagar itu karena Ustaz Haikal mengklaim PA 212 sudah mendapatkan izin dari seluruh pihak untuk penyelenggaraan acara reuni di Monas pada 2 Desember mendatang.

Haikal mengatakan kalau penolakan semacam itu terus ditanggapi malah akan membuat pihak tersebut senang. Padahal di samping adanya penolakan dari unsur polisi, pemerintahan daerah hingga pemerintah pusat pun diklaim telah memberikan izin.

"Polisi sudah oke, Pemda sudah oke, semua sudah oke, apalagi? Bahkan menkopolhukam saja oke," kata Haikal saat dihubungi Suara.com, Selasa (26/11/2019).

Baca Juga: Fadli Zon Akan Hadir di Reuni 212, Jika Dapat Undangan

Lantaran sudah memperoleh izin dari berbagai pihak, Ustaz Haikal lebih memilih untuk cuek kalau ada nada-nada minor terhadap acara reuni 212 di media sosial.

"Nah kalau kami tanggapin yang kaya begitu-gitu itu malah memperbesar suasana, saya lebih cenderung ya acuhin saja," tandasnya.

Untuk diketahui, Reuni Akbar 212 rencananya akan kembali digelar pada 2 Desember 2019 di Monas, Jakarta. Penolakan kegiatan tersebut mulai bermunculan hingga menjadi trending topic di media sosial.

Dari hasil penelusuran Suara.com, Senin (25/11/2019), muncul tagar #ReuniBatal212Bubar menggema di media sosial Twitter.

Hingga pukul 13.25 WIB, terlihat tagar ini menduduki posisi keempat sebagai topik yang paling banyak dibicarakan di Twitter.

Baca Juga: Presiden PKS Belum Dapat Undangan Reuni Akbar 212 di Monas

Sedikitnya ada 9 ribu cuitan yang menggunakan tagar ini. Mayoritas warganet yang menggunakan tagar ini menolak perhelatan aksi massa tahunan itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI