Sempat Diundang ke Istana, Agnez Mo Kini Dihujat Soal Darah Indonesia

Selasa, 26 November 2019 | 17:32 WIB
Sempat Diundang ke Istana, Agnez Mo Kini Dihujat Soal Darah Indonesia
Presiden Jokowi dan Agnez Mo (suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataannya yang mengaku bukan berdarah Indonesia, membuat penyanyi Agnez Mo diterpa banyak kritik dari berbagai pihak. Tidak terkecuali pihak Istana.

Padahal Agnez Mo sempat diundang ke Istana Kepresidenan dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (11/1/2019). Ia memakai baju putih pendek dan rok hitam datang ke Istana ditemani sang kakak, Steve Muljoto.

Dalam kesempatan itu Agnez tidak hanya berbincang dengan Jokowi. Bahkan dirinya sempat membuat vlog bersama presiden.

Ia mengaku pertemuannya dengan Jokowi saat itu membahas perihal generasi muda yang ingin menyuarakan mimpi.

Baca Juga: Moeldoko soal Agnez Mo: Diajak Makan Tempe, Enak-enak Saja

"Soal generasi muda tentang menyuarakan mimpi yang lantang itu diperlukan supaya jadi inspirasi buat orang lain juga. Optimisme, kerja keras, kalkulasi yang tepat itu penting supaya cita-cita kita itu bisa tersampaikan," ujar Agnez Mo.

Ia juga kaget mendapat pertanyaan dari Jokowi tentang "apa yang mendorong Agnez ingin go internasional".

Presiden Jokowi dan Agnez Mo. (@taante_reempong_officiaall/instagram)
Presiden Jokowi dan Agnez Mo. (@taante_reempong_officiaall/instagram)

Kata Agnez, dirinya percaya bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang ingin belajar. Karena itu, ia memilih negara Amerika Serikat untuk memperdalam karirnya di dunia musik.

"Tadi saya jelasin aja saya cerita, saya percaya bangsa yang besar itu bangsa yang belajar. Jadi kalau saya ingin jadi orang yang besar, saya harus mau belajar. Kebetulan di dunia entertainment banyak sekali orang-orang yang di Amerika. Saya bisa belajar dari mereka yang jauh lebih bagus dari saya yang jauh lebih mahir. Itu sih saya cerita aja sih lebih haring pengalaman," tutur Agnez.

Namun kini, pihak Istana menyayangkan pernyataan Agnez Mo yang diucapkannya dalam sebuah wawancara di Build Series by Yahoo!

Baca Juga: Lakukan Atraksi Dengan Ular Kobra, Warga Arjasari Tewas Dipatuk

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Susetyo merasa pernyataan Agnez Mo yang menyatakan tak berdarah Indonesia itu tidak tepat.

"Kalau secamam itu menurut saya kurang tepatlah. Dia (Agnes)," ujar Benny kepada Suara.com, Selasa (26/11/2019).

"Tapi menurut saya ini nggak usah dibesar besarkan, habis energi kita untuk merespon," imbuh Benny.

Wawancara Agnez Mo di Build Series menuai perdebatan (instagram/@agnezmo)
Wawancara Agnez Mo di Build Series menuai perdebatan (instagram/@agnezmo)

Sebelumnya, dalam video berjudul "After Growing Up In Indonesia, Agnez Mo Is All About Inclusivity" yang diunggah ke kanal YouTube BUILD Series, Jumat (22/11/2019), Agnez menjawab beberapa pertanyaan dari Kevan Kenney tentang keberagaman di Indonesia.

Penyanyi kelahiran 1 Juli 1986 ini menjelaskan bahwa Indonesia memiliki sekitar 18 ribu pulau yang masing-masingnya memiliki beragam budaya dan musik. Agnez juga menyebutkan dirinya memperjuangkan inklusivitas budaya.

Lalu Kevan Kenney menyinggung, "Kamu terlihat berbeda dengan orang kebanyakan di sekitarmu (Indonesia)".

Agnez menjawab, "Ya, karena saya sebenarnya tidak punya darah Indonesia sama sekali. Saya sebenarnya campuran Jerman, Jepang dan Chinese. Saya hanya lahir di Indonesia. Saya juga Kristen, di Indonesia mayoritas adalah Muslim".

"Saya tidak bilang saya merasa tidak berasal dari sana. Saya merasa diterima tapi saya merasa tidak seperti yang lain," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI