Suara.com - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu memberikan sindiran kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Ia merasa LBP adalah menteri segala urusan yang semakin powerfull.
Pernyataan ini disampaikan Said Didu melalui video yang diunggah ke kanal YouTube MSD pada Senin (25/11/2019).
"Saya pikir sebelum Luhut mendapat tambahan tugas menjadi Menko Maritim dan Investasi, juga sudah diketahui bahwa menteri segala urusan," ucap Said Didu di awal video.
Ia khawatir, Luhut memakai "alasan investasi untuk mengintervensi investasi yang akan dilakukan BUMN".
Baca Juga: Pelapor Diperiksa Singkat, Polisi Belum Sentuh Pokok Perkara Sukmawati
Posisi Luhut sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi justru membuatnya seperti orang nomor dua di Indonesia, menurut Said Didu.
"Saya katakan LBP ini bungkus investasi bisa menjadikan seakan-akan orang kedua di negeri ini. Apalagi kita tahu Wakil Presiden sekarang itu mohon maaf jauh di bawah Jusuf Kalla tentang ekonomi," ujarnya.
Said kemudian memberikan sindirian, "Pak Luhut ini tidak ada kata investasi saja sudah ikut cawe-cawe dalam banyak hal investasi di periode pertama Jokowi".
Pria yang bekerja di Kementerian BUMN sejak 2005-2010 ini juga menyinggung intervensi Luhut yang bisa membatalkan investasi Jepang dalam kereta cepat hingga beralih ke China.
"Faktanya sekarang bahwa biayanya lebih tinggi dari studi kelayakan yang dilakukan oleh Jepang. Dan sebenarnya tidak ada dana dari China, yang terjadi adalah mengakuisisi mengambil pemilik saham mayoritas terhadap kereta api Jakarta-Bandung. Akuisisi seperti ini terkait dengan BUMN," ucap Said Didu.
Baca Juga: Direktorat Jenderal Pajak Ingatkan Youtuber Tajir untuk Bayar Pajak
Ia khawatir hal serupa akan dilakukan Luhut pada Pertamina dan PLN, atau perusahaan BUMN lainnya.
Said mengatakan, "kita tahu bisnis beliau yang terkait dengan BUMN ini banyak sekali. Walaupun beliau dinyatakan tidak berbisnis lagi tapi faktanya itu terjadi, orang tahu semua. Bisnisnya di pertambangan ada, di listrik ada".
Ia juga tidak bisa membantah pernyataan yang menyebut Luhut selalu membawa investasi dari China.
"Luhut di pernyataannya itu selalu menyatakan bahwa investasi China, uang China lah yang seakan-akan bisa menyelamatkan negara ini," kata Said dalam video berdurasi 8 menit 43 detik ini.
Padahal menurutnya, kita perlu perlu waspada dengan investasi China yang masuk ke Indonesia.
"Investasi negara ke luar negeri itu biasanya murni investasi bisnis. Tapi China itu tidak bisa terpisah dengan cara mengkooptasi kepentingan negara lewat investasi. Dan ini kita harus waspadai," ucap Said Didu.