Ibu Hamil Dipukul dan Diinjak Lelaki Anti Islam karena Pakai Jilbab

Senin, 25 November 2019 | 14:55 WIB
Ibu Hamil Dipukul dan Diinjak Lelaki Anti Islam karena Pakai Jilbab
Rana Elasmar diserang Stipe Lozina disebabkan oleh sentimen negatif terhadap Islam (Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rana Elasmar, wanita berusia 31 tahun asal Sydney, Australia mengalami pemukulan saat sedang berada di kafe di Parramatta, Rabu (20/11/2019) malam. Serangan ini diduga disebabkan oleh sentimen negatif terhadap Islam.

Disadur dari 10daily.com.au, Rana Elasmar dipukul kepalanya oleh Stipe Lozina (41 tahun) saat sedang makan malam dengan teman-temannya. Insiden ini terekam kamera CCTV dan videonya menjadi viral.

Dalam video tersebut tampak Rana sedang duduk bersama dua temannya yang semuanya memakai hijab. Lalu seorang pria masuk ke kafe dan mulai berbicara singkat pada mereka.

Lozina kemudian menerjang meja, lalu memukul kepala dan wajah Rana 14 kali. Wanita yang sedang hamil 38 minggu ini berkali-kali dipukul kepalanya hingga jatuh ke tanah.

Baca Juga: Stafsus Jokowi Dicibir Cuma Listpik, Istana: Kami Kangen Hiburan Fadli Zon

Saat Rana jatuh ke tanah, Lozina bahkan menginjak kepalanya dengan kaki. Pengunjung lain di kafe itu turun tangan dan berusaha menyingkirkan pelaku.

Rana Elasmar memberikan pernyataan melalui postingan di akun Facebook Rana Haidar yang diunggah pada Jumat (22/11/2019).

Wanita hamil berhijab di Australia dipukul pria karena Islamophobia (Facebook)
Wanita hamil berhijab di Australia dipukul pria karena Islamophobia (Facebook)

Ia mengatakan serangan itu "menunjukkan kurangnya kemanusiaan" bagi orang lain untuk melecehkan seseorang.

"Pria ini mengutarakan kebenciannya terhadap Muslim sebelum memukul saya. Dia memutuskan akan tetap melakukan pemukulan itu karena rasa bencinya meskipun dia tidak mengenal saya, atau agama saya," cerita Rana.

Rana sebagai Muslim yang lahir dan besar di Sydney, mengatakan dia sering mengalami pelecehan verbal dari warga Australia lainnya. Tetapi "tidak pernah menyangka" serangan fisik akan terjadi padanya.

Baca Juga: Jumlah Makin Banyak, Mendagri Libatkan Polisi untuk Didik Ormas

"Bagi saya, pelecehan verbal sudah terlalu banyak dan saya tahu komunitas Islam merasakan hal yang sama. Itu tidak Baik. Bagaimana seseorang merasa memiliki hak untuk menyalahkan manusia lain membuatku bingung," ucapnya.

Sementara itu, dilaporkan oleh abc.net.au, Minggu (24/11/2019), polisi sedang menyelidiki serangan bermotif rasial ini.

"Investigasi polisi kami masih dalam tahap awal tetapi tampaknya benar-benar acak dan tidak diprovokasi," kata inspektur polisi Parramatta, Lucas Sywenkyj.

Polisi telah menangkap Stipe Lozina, dia didakwa dengan penyerangan yang menyebabkan cedera dan penderitaan tubuh. Lozina akan disidang di Pengadilan Negeri Parramatta pada hari Kamis tapi menolak permohonan jaminannya.

Ada hampir 350 insiden yang dilaporkan ke Islamophobia Register Australia pada tahun 2016 dan 2017. Serangan itu juga menunjukkan pelaku menjadi lebih berani, dengan peningkatan serangan sebesar 30 persen di tempat-tempat yang dijaga oleh petugas keamanan.

Laporan Islamophobia di Australia yang dirilis tahun 2019 ini menunjukkan 60 persen serangan terjadi di depan umum pada tahun 2016 dan 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI