Dualisme PPP Bakal Berakhir, Humprey: Masing-masing Mukernas Bahas Islah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 24 November 2019 | 19:57 WIB
Dualisme PPP Bakal Berakhir, Humprey: Masing-masing Mukernas Bahas Islah
Lambang PPP. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanda-tanda menyatunya kembali Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam beberapa waktu terakhir mulai kembali santer. Salah satunya dengan digelarnya pertemuan ketua umum dari kedua kubu, yakni Suharso Monoarfa dengan Humprey Djemat bersama sesepuh PPP Hamzah Haz.

Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar Jakarta Humprey Djemat mengklaim pihaknya dan PPP pimpinan Suharso Monoarfa sepakat melakukan islah, untuk tujuan besar partai ke depannya khususnya menjelang Pilkada 2020.

"Pertemuan itu (Humprey, Suharso dan Hamzah Haz) tidak bicara secara rinci namun membicarakan bagaimana kerja sama yang baik untuk menyatukan PPP agar lebih kuat ke depannya terutama untuk Pemilu 2024 mulai dari sekarang," kata Humprey dalam diskusi di Kantor Formappi seperti dilansir Antara di Jakarta pada Minggu (24/11/2019).

Menurut dia, langkah pertama islah itu dengan melakukan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di masing-masing pihak, PPP yang dipimpinnya menggelar Mukernas pada 30 November dan pimpinan Suharso pada 12 Desember.

Baca Juga: PPP Dukung Keputusan Kejagung Larang LGBT Jadi CPNS

Dia mengatakan, Mukernas yang dilakukan masing-masing pihak akan membahas langkah-langkah penyatuan atau islah.

"Mukernas yang saya lakukan akan mengundang Suharso. Masing-masing melaksanakan Mukernas untuk bicarakan islah PPP nanti kami akan bertemu untuk proses Muktamar," ujarnya.

Dia mengatakan dirinya dan Suharso akan bicara di internal masing-masing terkait konsep islah yang baik untuk partai sehingga ketika islah terlaksana, itu menjadi kemauan kader bukan keinginan dirinya atau Suharso saja.

Menurut dia, PPP harus menyatu secara organisasi karena partai tersebut sudah terjadi perpecahan dari tingkat atas sampai paling bawah.

"Kalau sekarang tidak mau menyatu maka siap-siap terima nasib akan menjadi sejarah. Itu yang ada dalam diri saya dan Suharso serta yang diinginkan akar rumput," katanya. [Antara]

Baca Juga: Semua Stafsus Milenial Jokowi Tajir Banget, PPP: Lihat Kemampuannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI