Suara.com - PT Arkadia Digital Media, Tbk, grup besar yang menaungi Suara.com dan 7 situs lainnya, menggelar pelatihan cek fakta di tempat terpisah di Jakarta dan Yogyakarta.
Di Yogyakarta, Arkadia Digital Media ikut andil dalam pelatihan cek fakta yang digelar serentak di 23 kota dan diikuti oleh sekitar 400 jurnalis pada 23 dan 24 November 2019.
Dalam pelatihan di Yogyakarta, Arsito Hidayatullah, selaku redaktur pelaksana Suara.com sekaligus trainer Google tersertifikasi dan Siti Masnidar dari Jambi, tampil sebagai pembawa materi.
Program pelatihan tersebut merupakan inisiasi dari Google News Initiative, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Internews menggandeng sejumlah media di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Google Cloud Print Segera Temui Ajal
Bertempat di kantor Arkadia Digital Media, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, sebanyak 20 jurnalis mengikuti pelatihan Google Cek Fakta.
Sementara di Jakarta, pelatihan cek fakta digelar secara dua hari berturut-turut yakni 21 dan 22 November 2019 yang bertempat di kantor Suara.com, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan.
Pelatihan dibawakan oleh Arsito Hidayatullah dan Asnil Bambani. Adapun pelatihan tersebut diikuti oleh 20 jurnalis Suara.
Dalam pelatihan tersebut, Arsito menyoroti penting pelatihan cek fakta, apalagi di era kekinian di tengah masifnya penyebaran hoaks.
Apalagi, imbuh Arsito, Suara.com yang bernaung di bawah PT Arkadia Digital Media, Tbk, sudah rutin membuat artikel-artikel yang berbasis cek fakta sehingga Suara.com mendapatkan verifikasi sebagai media pemeriksa fakta dari International Fact-Checking Network (IFCN).
Baca Juga: Hati-Hati, Ditemukan Bug pada Google Camera
BACA JUGA : Suara.com Resmi Masuk Daftar Media Internasional Cek Fakta Terverifikasi
Hal ini tentunya sudah sejalan dengan program pelatihan cek fakta yang digagas Google News Initiative ini.
"Pelatihan ini penting karena memang sebagai jurnalis, adalah tugas kita mengungkapkan kebenaran informasi, dan di Arkadia khususnya kita sejak tahun lalu serius berupaya membuat artikel-artikel cek fakta secara rutin. Jadi sudah sejalan dengan program yang dilaksanakan Google News Initiative, karena itulah kita ikut melakukan pelatihan di Jakarta dan Yogyakarta," ujar Arsito.
Dalam pelatihan, imbuh Arsito, peserta diajarkan tips dan perangkat untuk melakukan verifikasi atau memeriksa fakta. Mereka juga diberikan tips terkait keamanan di dunia digital.
Pendapat positif dilontarkan oleh salah seorang peserta di Arkadia Digital Media Yogyakarta, Rima Sekarani. Dia mengaku sangat merasakan manfaat dari pelatihan cek fakta tersebut, terlebih dengan maraknya hoaks yang beredar di jejaring sosial.
Selama dua hari tersebut, Rima Sekarani dan peserta lainnya belajar banyak hal terkait cara mengecek fakta menggunakan beragam perangkat di dunia maya.
"Selama dua hari ini, kami belajar banyak hal soal mengecek kebenaran berbagai informasi yang beredar di sekitar kita. Kita diajari caranya mengecek fakta dengan beragam tools, kayak Google Maps dan Street View, sampai cara verifikasi akun media sosial," ujar Rima.
Menurut Praba Mustika, peserta lainnya, pelatihan cek fakta memberikan gambaran pentingnya memverifikasi obyek untuk memastikan kebenaran sebuah cerita. Alhasil, imbuhnya, jurnalis tidak gampang terjebak misinformasi dan disinformasi.
"Pemaparan teknik dan tools yang digunakan, juga memberikan wawasan baru tentang pencarian informasi di dunia digital," ujar Praba.
Pun dia menyoroti materi tentang digital hygiene yang juga memberikan kesadaran memahami risiko dan potensi pencurian data.
"Materi tentang digital hygiene juga memberikan kesadaran untuk memahami risiko dan potensi pencurian data. Jadi peserta tahu langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk tetap aman berselancar di dunia digital," imbuh Praba.
Seperti diketahui, Google News Initiative menggandeng AJI dan Internews beserta komunitas jurnalis lokal di 23 kota menyelenggarakan training cek fakta. Training ini diikuti sekitar 400 jurnalis secara serentak Sabtu-Minggu, 23-24 November 2019.
Ketua Umum AJI Abdul Manan mengatakan materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi teknik mendeteksi informasi palsu, selain bagaimana berselancar di dunia digital yang sehat dan aman.
"Salah satu tujuan praktis dari kegiatan ini adalah agar media dapat melakukan verifikasi sendiri terhadap informasi yang beredar di dunia digital, khususnya media sosial," kata Manan.
Kegiatan training cek fakta serentak ini digelar serentak di kota-kota berikut: Gorontalo (Gorontalo), Palu (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), Bulukumba (Sulawesi Selatan), Jakarta (Jakarta), Surakarta (Jawa Tengah), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat), Malang, Kediri (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Yogyakarta, Tanjungpinang), Banda Aceh (Aceh), Ambon (Maluku), Padang (Sumatera Barat), Kotamobagu (Sulawesi Utara), Bima, Mataram (Nusa Tenggara Barat), dan Denpasar (Bali).