Staf Khusus Presiden Harusnya Dari Kaum Blangsak

Minggu, 24 November 2019 | 12:07 WIB
Staf Khusus Presiden Harusnya Dari Kaum Blangsak
Presiden Jokowi mengumumkan tujuh staf khusus baru di Istana Merdeka, Jakarta. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penulis Eka Kurniawan angkat bicara mengenai penunjukan tujuh orang milenial sebagai staf khusus presiden. Menurutnya, staf khusus presiden seharusnya diangkat dari kaum blangsak atau tak berada.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Facebook miliknya Eka Kurniawan. Ia menanggapi pendapat sutradara Angga Sasonggko yang turut mengomentari staf khusus presiden mendapatkan hak khusus (privilege).

"Staf khusus harusnya dari kaum blangsak. Dengarkan mereka, setiap hari, tentu dengan gaji staf khusus, ya, karena kaum blangsak adalah sebanyak-banyaknya warga negara," kata Eka Kurniawan seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/11/2019).

Menurut Eka, tujuh orang milenial yang berasal dari latar belakang CEO ini memang mendapatkan hak khusus. Pemberian hak khusus itu diyakini oleh Eka memang nyata terjadi.

Baca Juga: Jokowi Tambah Staf Khusus Milenial, PKS: Istana Makin Tambun

"Anak-anak orang kaya, CEO ini dan itu, diangkat jadi staf khusus presiden, ngantor di istana, dengan gaji istana, terus nyuruh rakyat Indonesia untuk bersikap adil? Mereka berkesempatan didengar Presiden hampir tiap hari dan bisa memengaruhi kebijakan, itu bukan privilege?" ujar Eka.

Meski demikian, pemberian hak khusus bagi 'si kaya dan berpengaruh' itu bisa dipangkas dengan memberikan akses yang sama kepada 'si miskin'.

Pendapat penulis Eka Kurniawan soal privilege staf khusus presiden (Facebook/ Eka Kurniawan)
Pendapat penulis Eka Kurniawan soal privilege staf khusus presiden (Facebook/ Eka Kurniawan)

"Privilege itu nyata, tapi Negara bisa mencoba memangkasnya, dengan memberi kesempatan kepada warga negara yang tak memilikinya agar bisa memperoleh akses setara dengan yang memilikinya," ungkapnya.

Sebelumnya Angga Sasongko berpendapat bila penunjukan tujuh orang milenial berlatar belakang CEO bukanlah privilege. Orang-orang yang berpendapat para staf khusus mendapatkan privilege hanyalah orang iri dan dengki.

Angga meminta kepada siapapun untuk melihat para staf khusus dari kemampuannya, terkait pantas atau tidaknya mendapatkan jabatan tersebut.

Baca Juga: Jadi Staf Khusus Presiden, Belva Devara Bagikan Tips Dapatkan Gelar Ganda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI