Suara.com - Tujuh staf khusus milenial pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapatkan gaji sebesar Rp 51 juta. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menganggap besaran gaji tersebut memang tidak dapat terhindarkan karena sudah tertuang dalam aturan.
Pernyataan Awiek memang merujuk kepada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 144 Tahun 2015, gaji yang diberikan kepada staf khusus presiden total sebesar Rp 51 juta. Menurut ia, pendapatan para stafsus muda itu tidak bisa juga turut dibandingkan dengan latar belakang masing-masing staf khusus sudah memiliki penghasilan tinggi.
"Protokoler kenegaraan memang tak bisa dihindari, mereka mendapatkan hak keuangan sebagaimana protokoler negara," kata Awiek saat ditemui di kawasan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Justru yang tidak boleh dilakukan menurut Awiek ialah kalau para stafsus muda itu kemudian mendapatkan gaji ganda dari negara. Tapi kalau hanya menerima satu penghasilan dari negara, kata Awiek bukan menjadi masalah yang berarti.
Baca Juga: Pengamat: 7 Stafsus Milenial Jokowi Hanya Jadi Teman Diskusi
"Yang enggak boleh itu mereka dapat penhasilan ganda dari dua instansi negara," tuturnya.
"Selama ini tidak dilarang UU ya sah-sah saja," tandasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat 7 anak muda untuk menjadi staf khusus. Mereka akan bekerja langsung di bawah Jokowi untuk memberikan ide dan terobosan.
Pengumuman itu dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/11/2019) sore.
"Saya ingin kenalkan stafsus presiden yang baru. Tugas khusus mengembangkan inovasi di berbagai bidang," kata Jokowi.
Baca Juga: Jokowi Tambah Staf Khusus Milenial, PKS: Istana Makin Tambun
Ini daftarnya:
- Putri Tanjung - CEO dan Founder Creativepreneur
- Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
- Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
- Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (Kader PKPI, difabel tuna rungu)
- Billy Mambrasar - Direktur PT Papua Muda Inspiratif
- Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan , mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
- Andi Taufan Garuda Putra - CEO PT Amartha Mikro Fintech