Pengamat: 7 Stafsus Milenial Jokowi Hanya Jadi Teman Diskusi

Sabtu, 23 November 2019 | 14:03 WIB
Pengamat: 7 Stafsus Milenial Jokowi Hanya Jadi Teman Diskusi
Angkie Yudistia (berdiri) penyandang tuna rungu yang menjadi Staf Khusus Presiden Jokowi sekaligus Juru Bicara bidang Sosial. [Biro Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion ( IPO), Dedi Kurnia Syah Putra memprediksi 7 staf khusus milenial Presiden Joko Widodo atau Jokowi hanya digunakan untuk teman diskusi. Sehingga dia memberi masukkan pengangkatan mereka jangan cuma untuk kepentingan semu.

Seharusnya pengangkatan anak-anak muda itu bukan untuk sekadar mengisi kekosongan, melainkan demi merealisasikan Nawacita (sembilan prioritas program) Jokowi.

"Kelompok milenial ini tidak hanya eksis, tapi bisa berfungsi sebagaimana cita-cita pak Presiden dengan Nawacitanya," ujar Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi publik bertajuk 'Efek Milenial Di Lingkaran Istana' di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).

Dedi memprediksi kehadiran anak-anak milenial di lingkaran Presiden tidak akan memberi pengaruh besar. Sebaliknya, mereka malah bisa menimbulkan keraguan publik karena tidak dibekali target kinerja yang jelas.

Baca Juga: Jokowi Tambah Staf Khusus Milenial, PKS: Istana Makin Tambun

"Jadinya mereka hanya sebagai teman diskusi. Sejauh ini kita bisa membaca bahwa Jokowi termasuk presiden yang pemikirannya original," tuturnya.

"Artinya sangat kecil kemudian Pak Jokowi mendengarkan. Terlebih orang-orang yang didengarkan Pak Jokowi sangat banyak sekali," tambahnya.

Jadi, keputusan Jokowi mengangkat tokoh-tokoh milenial menjadi staf khusus untuk mendapat masukan kebijakan dianggapnya masih kurang relevan.

"Sebetulnya kurang relevan dan krusial kalau yang masuk ke Istana adalah anak-anak muda. Saya tidak bermaksud untuk melakukan dikotomi. Bukan, tapi yang kita butuhkan adalah kapasitas yang semestinya tidak ada kaitan dengan usia muda atau tua," jelas Jokowi.

Jokowi mengangkat 12 staf khusus untuk membantunya lima tahun ke depan, 7 di antaranya berasal dari kalangan milenial.

Baca Juga: Jadi Staf Khusus Presiden, Belva Devara Bagikan Tips Dapatkan Gelar Ganda

Mereka adalah founder dan CEO Ruang Guru, Adamas Belva Syah Devara (29); founder dan CEO Creativepreneur, Putri Tanjung (23); founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra (32); dan pendiri Gerakan Sabang Merauke, Ayu Kartika Dewi (36). Kemudian pendiri Yayasan Kitong Bisa dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, Gracia Billy Mambrasar (31); pendiri Thisable Enterprise dan kader PKPI, Angkie Yudistia (32); dan aktivis mantan Ketua Umum PMII, Aminuddin Maruf (33).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI