Survei IPO: Optimisme Kinerja Kabinet Jokowi di Bawah 65 Persen

Sabtu, 23 November 2019 | 13:43 WIB
Survei IPO: Optimisme Kinerja Kabinet Jokowi di Bawah 65 Persen
Jokowi dan Maruf ketika umumkan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 di tangga Istana Merdeka. (Suara.com/Ummi HS).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 64 persen masyarakat Indonesia masih optimis akan kinerja Kabinet Indonesia Maju untuk memajukan tanah air. Di samping itu, masyarakat pun tetap menagih kerja dari Kabinet Indonesia Maju terutama di bidang ekonomi untuk segera dituntaskan.

Hal tersebut merupakan hasil dari survei Indonesia Political Opinion (IPO) dengan melibatkan 800 responden. Survei yang dilakukan itu untuk melihat respon publik atas susunan Kabinet Indonesia Maju.

Dari responden yang terlibat, sebanyak 64 persen optimis Kabinet Indonesia Maju akan membawa perubahan lebih baik. Sedangkan 23 persen responden memilih tidak optimis.

Sisanya, responden yang memilih pilihan ragu sebanyak 9 persen dan tidak menjawab sebesar 4 persen.

Baca Juga: Jokowi Tambah Staf Khusus Milenial, PKS: Istana Makin Tambun

"Bisa saya katakan Pak Jokowi berhasil dalam menyusun kabinet," kata Direktur IPO Dedi Kurnia Syah Putra dalam diskusi bertajuk Efek Milenial di Lingkaran Istana di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).

Namun di samping itu, Dedi juga mengungkapkan bahwa hasil survei memperlihatkan adanya harapan dari masyarakat terhadap masalah yang harus segera ditangani dari Kabinet Indonesia Maju.

Responden diberikan pertanyaan yakni soal masalah yang dianggap paling penting untuk segera diselesaikan. 32 persen responden memilih masalah ekonomi lah yang menjadi prioritas.

Kemudian disusul dengan penegakan hukum yang dipilih oleh 24 persen responden, masalah pendidikan juga dipilih 15 persen responden.

Selanjutnya ada masalah lapangan pendidikan yang dipilih oleh 10 persen responden, masalah lainnya sebesar 8,6 persen, masalah infrastruktur sebesar 8 persen, masalah harga pangan murah sebesar 2 persen dan soal radikalisme sebesar 0,4 persen.

Baca Juga: Diperintahkan Jokowi, Prabowo Sisir Anggaran Belanja Senjata Biar Tak Bocor

"Untuk itu, anggota kabinet Indonesia Maju memiliki beban cukup berat, yakni meyakinkan publik bahwa mereka dapat diandalkan dan bekerja sesuai kepentingan publik," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI