Suara.com - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menilai penambahan 14 personel staf khusus kepresidenan justru malah membuat Istana menjadi tambun atau gemuk. Ia malah khawatir dengan banyaknya pihak pembantu malah membuat Presiden Joko Widodo atau Jokowi kebingungan.
Kholid menjelaskan bahwa jumlah pembantu presiden dalam lingkup lembaga kepresidenan sangat banyak. Ia menyebut ada menteri sekretaris negara (mensesneg), kantor staf kepresidenan (KSP), utusan khusus, dewan pertimbangan presiden (watimpres), dan segenap deputi-deputi lainnya.
"Ditambah lagi 14 stafsus, coba banyangin seskab, setneg, watimpres dan 14 stafsus, tambun sekali," jelas Kholid dalam diskusi bertajuk 'Efek Milenial di Lingkaran Istana' di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Semua bagian-bagian tersebut pun memiliki satu tugas yang hampir mirip yakni membantu memberi masukan kepada Jokowi. Di situlah yang membuat Kholid khawatir kalau keberadaan mereka malah membuat Jokowi bingung.
Baca Juga: Milenial Semakin Membutuhkan Alat Pembayaran yang Cepat dan Efisien
"Sehingga nanti kalau terlalu banyak yang membantu terlalu banyak yang memberi masukan itu saya mikir apakah bapak presiden nanti enggak makin bingung?" ujarnya.
Meski melemparkan kritik, Kholid tetap berharap kalau pengangkatan 17 stafsus oleh Jokowi tersebut dan 7 di antaranya berasal dari kalangan milenial tersebut tidak hanya sekedar gimik semata. Di samping permasalahan ekonomi, Kholid berharap keberadaan stafsus milenial tersebut dapat menjadi jembatan antara masyarakat dengan Istana untuk penyelesaian masalah.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangkat 7 anak muda untuk menjadi staf khusus. Mereka akan bekerja langsung di bawah Jokowi untuk memberikan ide dan terobosan.
Pengumuman itu dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (21/11/2019) sore.
"Saya ingin kenalkan stafsus presiden yang baru. Tugas khusus mengembangkan inovasi di berbagai bidang," kata Jokowi.
Baca Juga: 5 Gaya OOTD Angkie Yudistia, Milenial yang Jadi Staf Khusus Jokowi
Ini daftarnya:
1. Putri Tanjung - CEO dan Founder Creativepreneur
2. Adamas Belva Syah Devara - Pendiri Ruang Guru
3. Ayu Kartika Dewi - Perumus Gerakan Sabang Merauke
4. Angkie Yudistia - Pendiri Thisable Enterprise (Kader PKPI, difabel tuna rungu)
5. Billy Mambrasar - Direktur PT Papua Muda Inspiratif
6. Aminuddin Maruf - Aktivis Kepemudaan , mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMII)
7. Andi Taufan Garuda Putra - CEO PT Amartha Mikro Fintech