Staf Khusus Jokowi Tak Bekerja Full Time, Tapi Harus Capai Target

Kamis, 21 November 2019 | 22:59 WIB
Staf Khusus Jokowi Tak Bekerja Full Time, Tapi Harus Capai Target
Presiden Jokowi mengumumkan tujuh staf khusus baru di Istana Merdeka, Jakarta. (Suara.com/Ummi Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan tujuh staf khusus baru presiden. Tujuh stafsus Jokowi tersebut merupakan stafsus dari kalangan milienial.

"Saya ingin kenalkan stafsus presiden yang baru, yang tugas khususnya nanti adalah mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. Disini segera lihat anak-anak muda semuanya," ujar Jokowi saat mengenalkan stafsusnya di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Jokowi menuturkan para stafsus tak memiliki tugas khusus. Nantinya para stafsus akan bekerja bersama-sama dalam membuat program dan menyelesaikan masalah.

"Ini stafsus saya yang baru untuk bidang-bidangnya ini kerja barengan gitu. Jadi hanya tadi mbak Angkie khusus juru bicara bidang sosial saya tambahi tugas itu," ucap dia.

Baca Juga: Gracia Billy, Putra Papua Jadi Staf Khusus Jokowi

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut ke tujuh stafsus tidak perlu datang setiap hari ke Istana. Namun para stafsus tetap bisa memberikan masukan setiap hari.

"Tidak full time, beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan yang bisa mingguan, tidak harus ketemu, tapi minimal 1 sampai 2 minggu ketemu tidak harus harian ketemu, tapi masukan setiap jam, setiap menit bisa saja," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan dirinya memberikan target kepada ke tujuh stafsus milenial tersebut.

"Kerja dengan saya pasti ada target, tapi saya tidak ingin harus setiap hari beliau-beliau ini ke sini yang penting target yang saya berikan outputnya bisa dapat dan bisa dimanfaatkan untuk perbaikan sistem yang ada," tutur Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi berharap adanya inovasi -inovasi baru serta gagasan-gagasan ide baru sehingga memudahkan dirinya mengelola negara.

Baca Juga: Angkie Yudistia, Penyandang Tuna Rungu yang Jadi Staf Khusus Jokowi

"Misalnya sebagai contoh kita punya puskesmas yang tersebar di seluruh tanah air, bagaimana pendekatan aplikasi sistem pendekatan yang paling gampang agar bisa berhubungan langsung ke mereka. Ada 300 ribu sekolah bagaimana kita bisa bicara dengan merka dengan aplikasi sistem yang kita bangun, ada 514 kabupaten atau kota bagaimana handle complain sehingga kita bisa memberikan perintah-perintah di situ saya kira arahnya di sana," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI