Suara.com - Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif menyayangkan penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad alias UAS bertausiah di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Slamet menilai, sebagai tamu undangan, sudah semestinya UAS dimuliakan. Untuk diketahui, UAS ditolak oleh pimpinan KPK.
"Saya menyayangkan kalau UAS diundang kemudian ditolak. Kalau sudah diundang, berarti risiko yang mengundang. Dia hanya menerima undangan dan melaksanakan kewajiban," kata Slamet di DPP FPI, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Menurut Slamet, kalau UAS datang ke KPK sebagai undangan, sudah semestinya disambut dengan baik selayaknya tamu. Apalagi, UAS adalah sosok ulama yang semestinya dihormati.
Baca Juga: Ditolak Pimpinan KPK, Ustaz Abdul Somad Disambut Hangat TNI
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menegaskan, Ustaz Abdul Somad yang berkhotbah di hadapan pegawai KPK, Selasa (19/11), bukan atas undangan resmi lembaga antirasuah tersebut. Agus mengatakan UAS diundang oleh beberapa staf KPK.
"Kalau Ustaz Somad sama sekali bukan lembaga. Jadi ada beberapa staf yang pada waktu itu kajian Zuhur mengundang Ustaz Somad," kata Agus seusai mendaftarkan uji materi UU KPK ke Mahkamah Agung, Rabu (20/11/2019).
Agus pun menegaskan pimpinan KPK telah mencegah kehadiran UAS ke KPK. Bukan karena ceramah, tapi karena Somad adalah sosok kontroversial.
"Sebetulnya pimpinan sudah mencegah. Bukan mencegah kapasitas UAS, tapi kan di beberapa waktu lalu pernah ada kontroversi ya mengenai dia. Kami mengharapkan kalau yang khotbah di KPK itu orang yang inklusif, orang yang tidak berpihak pada aliran tertentu. Harapan kami semuanya begitu," ujarnya.
Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Khotbah di KPK, Agus: Kami Sebenarnya Sudah Cegah