Promosi Wisata Kebugaran, Menkes Terawan: Kerokan dan Pijat Mak Erot

Kamis, 21 November 2019 | 07:05 WIB
Promosi Wisata Kebugaran, Menkes Terawan: Kerokan dan Pijat Mak Erot
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto wacanakan kerokan sebagai wisata kesehatan RI. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto berencana membangun Wisata Kesehatan dengan menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurutnya, ada keterkaitan antara wisata medis dan perkembangan perjalanan wisata.

Terawan meluncurkan 1 dari 4 bagiannya, wisata kebugaran dan jamu menjadi proyek yang siap dijalankan. Menariknya, ia kemudian menyinggung pengobatan lokal Indonesia.

"Wisata kebugaran dan jamu inilah yang harus kita teruskan. Kita punya industri jamu yang hebat-hebat tapi nggak pernah kita munculkan. Contohnya mau tongkat ali, purwaceng, mau Mak Erot, di situ kita kemas dengan baik, wisatawan pasti datang," ujar Menkes Terawan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

Selain itu, Terawan menyebutkan tradisi kerokan bakal mengangkat budaya kerokan atau mengesekkan koin ke tubuh lalu kulit memerah, tapi mampu menimbulkan sensasi relaksasi. Potensi kerokan menurut mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini tidak bisa diabaikan.

Baca Juga: Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Internasional IFA

"Kalau yang lain jual bekam dan yang lain, kita jual kerokan. Jangan sepelekan kerokan, kalau buka 10 bed. Abis kerokan minum jamu, jamunya berapa? Ditambah pijet. Jadi hal-hal itu banyak yang tidak kita komunikasikan," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan aktivitas seperti minum jamu dan kerokan bisa menarik perhatian turis mancanegara, jika bisa dipromosikan dengan baik.

Jamu dan kerokan bisa menggelitik rasa ingin tahu orang luar negeri untuk mencoba merasakannya. Terlebih kerokan serupa dengan tato berwarna  merah yang bersifat non permanen.

"Jadi harus selalu dibikin ide-ide yang segar. Gampang. Yang memudahkan orang asing mau datang. Kasih hal yang menggelitik, keingintahuan yang besar. Itu yang sangat penting, dan kita yakin orang-orang Indonesia punya ide cemerlang,"pungkasnya.

Baca Juga: Asyik Menari Jawa Sambil Nonton YouTube, Polisi Ini Dicari GKR Hayu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI