Dituding Rasis soal Ahok, Rizal Ramli: Ngasal Amat sih

Rabu, 20 November 2019 | 16:52 WIB
Dituding Rasis soal Ahok, Rizal Ramli: Ngasal Amat sih
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/7). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menampik tuduhan Ahoker --sebutan bagi pendukung Ahok--yang menyebutnya rasis terkait respons mengenai Ahok bakal jadi bos BUMN.

Rizal Ramli mengatakan tudingan tersebut tidak berdasar. Terlebih ia mengaku menjalin persahabatan dengan sejumlah tokoh yang berasal dari etnis Tionghoa.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli melalui cuitan yang dibagikan melalui jejaring Twitter pribadinya @RamliRizal, Selasa (19/11/2019).

"RR dituduh rasis oleh Ahokers, ngasal amat sih. RR sahabat Arief Budiman, Kwik, Jaya Suprana. Mereka sangat nasionalis & kredible," terang Rizal Ramli.

Baca Juga: Cerita Mistis Ganjar Pranowo Jadi Gubernur Usai Naik Sepur Kluthuk Jaladara

Pria 64 tahun tersebut juga menegaskan dirinya memberikan dukungan penuh kepada orang yang kredibel, tak peduli berbeda etnis ataupun keyakinan.

"RR rekruit Jonan dari CitiBank untuk jadi Dirut Bahana, reko Tom Lembong jadi Menteri Perdagangan. RR angkat puluhan anak angkat Muslim & Katolik," imbuhnya.

Selang sehari, Rizal Ramli pun mengatakan bila dirinya diserang para Ahokers lewat beragam cara, walaupun mereka tidak membantah asumsinya mengenai Ahok. Maka dari itu, ia menyebut para Ahoker payah.

"Ya ahoker-ahokrr serbu RR dengan kata-kata kotor, kasar, insuinasi rasis, pecatan, ngiri dll. Tapi tidak ada yang membantah: Ahok poor governance, track record korporasi payah, drama media doang," kata Rizal Ramli, Rabu (20/11/2019)

"Ahokers terbiasa kill the messanger but ignore the real issue (membunuh pemberi pesan, namun mengabaikan kenyataan --Red). Memang payah," imbuhnya.

Baca Juga: Pembangunan Tol Jogja-Solo, Warga Tirtomartani: Harus Ada Kompensasi Jelas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI