Lagi, Gajah Sumatera Mati di Tengah Kebun Konsesi Perusahaan di Riau

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 20 November 2019 | 08:07 WIB
Lagi, Gajah Sumatera Mati di Tengah Kebun Konsesi Perusahaan di Riau
Sebagai ilustrasi: gajah Sumatera ditemukan mati karena diracun di Aceh pada 19 Februari lalu (Antara).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam kurun waktu kurang dari 40 hari, insiden memilukan kematian gajah terjadi di Riau. Seekor gajah Sumatera ditemukan mati, lokasinya sama, di lahan konsesi milik perusahaan swasta penyuplai kayu bubur kertas, PT Arara Abadi.

Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Heru Sukmantoro membenarkan temuan gajah mati itu.

Satwa bongsor tersebut ditemukan mati pada Senin siang kemarin (18/11) sekitar pukul 11.45 WIB. Informasi tentang kematian gajah, diterima dari Yuyu, pihak perusahaan.

Lokasi kematian gajah berada di petak SBAD 401 B-01 Koordinat ( 1o74’- 101 o27’ 15, 23.5 m.258”) di Distrik Duri II, konsesi PT Arara Abadi di Desa Tasik Serai Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis.

"Bangkai gajah, pertama kali dilaporkan oleh pengawas tebang setelah ada informasi dari tenaga kerja tebang. Disebutkan ada bau menyengat. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada bangkai gajah," kata Heru sebagaimana dilansir dari Riauonline.co.id (jaringan Suara.com), Rabi (20/11/2019).

Usai mendapat laporan, BBKSDA Riau langsung menurunkan tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan pawang gajah untuk melakukan pemeriksaan secara detail (nekropsi). Disamping itu, BBKSDA Riau juga berkoordinasi dengan Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera.

Tim saat ini tengah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terkait kematian satwa tersebut.

Disebutkan Heru, lokasi kematian gajah tersebut berada pada kantong gajah Giam Siak Kecil - Balai Raja yang berdasarkan hasil survei dan monitoring, jumlah populasi gajah liar saat ini diperkirakan 40 ekor.

Sebagian besar populasi gajah, memang berada di wilayah konsesi PT Arara Abadi yang merupakan hutan tanaman industri dengan jenis tanaman eucalyptus dan akasia. Saat ini sebagian petak pada konsesi tersebut dilakukan kegiatan pemanenan (harvesting).

Sementara itu, sebelum ada penemuan bangkai seekor gajah yang mati membusuk tersebut, di lahan konsesi yang sama juga pernah ditemukan kasus gajah terjerat tali nilon.

Hanya saja lokasinya berbeda. Untuk penemuan bangkai gajah, ada di Distrik Duri II, Desa Tasik Serai Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Sementara kasus gajah terjerat tali nilon, ada di Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kecamatan Sungai Mandau, Kabupaten Siak.

Dua peristiwa ini terjadi dalam kurun waktu sekitar satu bulan.

Kejadian gajah terjerat tali nilon, dilaporkan oleh masyarakat, pada Selasa (15/10/2019). Gajah malang itu tewas diperkirakan masih berumur sekitar 1 tahun.

"Dikarenakan kondisi gajah yang mulai melemah dengan luka jerat parah, maka tim memutuskan untuk dilakukan tindakan medis darurat di lokasi," kata Suharyono, selaku Kepala BBKSDA Riau beberapa waktu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI