Suara.com - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengaku tak habis pikir dengan tindakan pemuda bernama Rabbial Muslim Nasution yang melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, beberapa waktu lalu.
Dia pun menilai, tindakan tersebut dilakukan karena para terduga teroris itu sudah disusupi pemahaman yang salah.
“Pahamnya yang salah, apakah itu radikal, coba nanti diartikan. Kalau nanti saya meledakkan orang lain, menjadi cedera orang lain, menjadi korban, saya juga jadi korban, saya masuk surga? Itu kan pemahaman yang salah, sehingga orang seenaknya berbuat seperti itu," kata Edy seperti dikutip Kabarmedan.com--jaringan Suara.com, Rabu (20/11/2019).
Edy pun menyebut, para terduga teroris yang sudah melakukan teror kepada masyarakat ataupun petugas kepolisian telah kehilangan akal sehat.
Baca Juga: Rabbial Muslim Aksi Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Pupuk Urea
"Itu sangat salah, tolong jangan dimasukkan di dalam salah satu komponen yang ada di kita. Gak, itu bukan orang kita, orang sakit jiwa itu,” katanya.
Katanya, orang yang radikal adalah orang yang mempunyai pemahaman berbeda tapi memaksakan kehendak. Teroris, kata dia adalah pemahaman orang yang sakit jiwa, bukan radikal.
"Di mana-mana orang pasti takut mati, dia (teroris) malah bunuh diri. Itu kan sakit jiwa” katanya lagi.
Ditanya antisipasi apa yang dilakukan pasca kejadian, Edy mengklaim sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) sampai tingkat RT/RW. Menghidupkan kembali sistem pengamanan lingkungan (siskamling), mewajibkan lapor kepada aparat setempat 1 x 24 jam bagi tamu-tamu yang mencurigakan.
“Apa yang dilakukan di setiap rumah harus diketahui, itulah gunanya Babinsa, gunanya Babinkamtibmas, gunanya RT-RT dan kepala desa. Berjenjang sampai ke gubernur,” kata dia.
Baca Juga: Tertular Radikal dari Istri dan 4 Fakta Terbaru Bomber Rabbial Muslim
Terkait kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, polisi terus melakukan pengembangan terhadap orang-orang yang diduga terlibat dalam aksi nekat Rabbial. Terkini sudah ada 71 orang yang sudah ditangap lantaran dianggap jaringan kelompok teroris.