Akhirnya Azan Pertama Kali Berkumandang Lewat Pengeras Suara di Amsterdam

Rabu, 20 November 2019 | 07:35 WIB
Akhirnya Azan Pertama Kali Berkumandang Lewat Pengeras Suara di Amsterdam
Masjid Kul Sharif, Kazan, Rusia.(@classeturista/Instagram)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa bersejarah khususnya bagi umat muslim terukir. Pasalnya, untuk pertama kalinya azan berkumandang di Amsterdam, Belanda lewat pengeras suara.

Disadur dari laman aa.com.tr, Selasa (19/11/2019), azan tersebut menggema melalui speaker yang terpasang di Masjid Biru pada Jumat (15/11/2019) lalu.

Menurut jubir Masjid Biru, Nourdeen Wildeman, sejatinya seruan ibadah untuk umat muslim tersebut sudah direncanakan pada pekan sebelumnya, namun tiba-tiba kabel sistem audio diputus oleh orang tidak dikenal.

Tak ayal berkumandangnya azan di Amsterdam disambut sukacita oleh penduduk setempat. Mereka berbondong-bondong mengabadikan momen emosional itu menggunakan ponsel.

Baca Juga: Satpol PP Sedot Saldo Bank DKI Rp 32 Miliar, Anies: Harus Diproses Hukum

Kepada Anadolu Agency, Nourdeen Wildeman mengatakan ia dan umat muslim lainnya merasa senang dan terhormat dengan lantunan azan yang berkumandang melalui pengeras suara, meski sempat terjadi penundaan.

Momen tersebut menjadi yang pertama di pusat kota Amsterdam, setelah 7% persen masjid di Belanda mengumandangkan azan selama beberapa tahun terakhir.

Senada dengan hal itu, seorang warga bernama Ursula van Spronsen mengatakan, "Ada reaksi berbeda dari penduduk setempat. Beberapa orang mengkritiknya, namun secara umum responsnya positif".

Ursula pun sengaja mendatangi Masjid Biru untuk mendengar azan yang pertama kali dikumandangkan lewat speaker.

Seperti diketahui, kebebasan beragama di Belanda dilindungi oleh Konstitusi. Semua warga negara berhak menjalankan ibadahnya sesuai aturan hukum tahun 1980.

Baca Juga: Sambangi KPK, Lili dan Ghufron Adaptasi Sebelum Kerja Sebagai Komisioner

Di lain pihak ada sekitar 500 masjid yang tersebar di seluruh Belanda, namun sesuai aturan hukum pemerintah kota berhak membatasi durasi dan volume azan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI