Suara.com - Geger suara ledakan yang berasal dari Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pare-pare Provinsi Sulawesi Selatan diduga berasal dari lokasi bekas penimbunan sisa pemusnahan detonator yang disita beberapa waktu lalu.
Kepala Seksi Intel Kejari Parepare Amiruddin mengemukakan pernyataan tersebut seperti dilansir Antara pada Selasa (19/11/2019).
"Titik ledakan itu kan teman-teman sempat saksikan saat pemusnahan detonator yang digali ke dalam tanah yang kemudian di semen beberapa waktu lalu," katanya.
Ia mengatakan ledakan tersebut bisa saja dari detonator yang dimusnahkan beberapa waktu lalu. Namun penyebab pastinya belum bisa disebutkan, karena belum diketahui pemicunya apa dan masih diselidiki polisi.
Baca Juga: Kantor Kejari Pare-pare Diguncang Ledakan
"Kalau ilmunya kesana kami tidak tahu pemicu ledakannya, kami tidak tahu itu," katanya.
Dia menyebut, dari data Pidana Umum (Pidum) Kejari Parepare ada 400 lebih detonator yang sudah dimusnahkan saat itu.
"Sesuai data, ada sekitar 400 lebih (detonator) dan juga ada pada tahun sebelumnya itu, tahun 2017 (dimusnahkan). Tadi, kebetulan saya tidak di lokasi (saat ledakan) karena lagi sidang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa," katanya.
Untuk diketahui, usai terjadi ledakan, tim Gegana Batalyon B Pelopor Brimob Polda Sulsel turun langsung melakukan identifikasi ledakan di kantor Kejaksaan Negeri Parepare. (Antara)
Ledakan besar yang menggegerkan warga itu diduga merupakan bekas barang bukti peledak atau detonator yang dimusnahkan beberapa waktu.
Baca Juga: Soal Ledakan di Rumah Mertua Bupati Bantul, Diduga Hanya Petasan
Sebanyak empat orang dari tim Gegana Brimob Polda Sulsel melakukan identifikasi atau olah Tempat Kejadian Perkara di halaman kantor setempat persis di belakang rumah dinas pegawai Kejari Parepare.