Presiden PKS: Pilkada Dipilih DPRD Berpotensi Dikendalikan Oligarki

Selasa, 19 November 2019 | 20:33 WIB
Presiden PKS: Pilkada Dipilih DPRD Berpotensi Dikendalikan Oligarki
Presiden PKS Sohibul Iman. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden PKS Sohibul Iman menilai sistem Pilakda secara langsung masih lebih baik dibanding Pilkada yang dipilih melalui wakil rakyat di DPRD. Penilaiannya itu menyusul Mendagri Tito Karnavian yang ingin mengevaluasi pelaksanaan Pilakda langsung.

Menurut Sohibul, Pilkada yang dipilih oleh DPRD berpotensi semakin meluasnya oligarki. Sebab bukan tidak mungkin para wakil rakyat nantinya dapat dipengaruhi dan dikendalikan untuk memilih salah satu calon kepala daerah.

Sohibul mengatakan adanya kendali oligarki kemungkinan terjadi lantaran ruang eksploitasinya yang semakin menyempit dan membuat semakin memudahkan mereka untuk kemudian mengelola oligarki. Karena penentu suara berpindah dari sebelumnya dipilih langsung oleh rakyat menjadi dipilih oleh wakil mereka di DPRD.

“Bayangkan saja kalau sebuah daerah anggota DPRD cuma 50 orang, berarti oligarki cukup mengendalikan 50 orang itu. Sementara kalau itu dibuka sebagai pemilihan langsung mereka tentu tidak akan semudah itu melakukan penguasaan politik seperti itu. Jadi, kita mesti lihat realitas politkk seperti itu,” kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: Tito Usul Pilkada Dipilih DPRD, Ganjar: Akan Terjadi Jual Beli dan Suap

Selain potensi dikuasai oligarki, Sohibul menilai pemilihan kepala daerah oleh DPRD dapat menyempit bahkan menutup kemungkinan calon yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan integritas.

“Mereka tidak akan bisa mendapatkan kesempatan masuk dalam sirkulasi kekuasaan. Tetapi kalau dipilih oleh rakyat, orang-orang yang berintegritas masih punya peluang untuk masuk dalam sirkulasi kekuasaan. Dan kita berharap orang berintegritas, berkapabilitas itu semakin banyak yang masuk di dalam sirkulasi kekuasaan,” kata Sohibul.

“Jadi kami memandang pemilihan langsung masih lebih baik, bahwa ada masalah selama ini tentu menjadi PR kita bersama bagaimana kita memitigasi akses-akses yang muncul dari pilkada langsung itu,” Sohibul menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI