Ini Peluang Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024, Jika Melakukan Penggusuran

Selasa, 19 November 2019 | 18:15 WIB
Ini Peluang Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024, Jika Melakukan Penggusuran
Gubernur Anies Baswedan. [Diskominfotik DKI Jakarta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai kebijakan penggusuran yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpengaruh pada dukungan masyarakat kepadanya.

Ujang menganggap kans Anies untuk maju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang akan menurun.

Menurut Ujang, janji tak menggusur saat Pilkada DKI Jakarta merupakan janji kampanye yang dipegang masyarakat. Namun, Anies justru melanggar janjinya itu.

"Kalau saat kampanye tidak akan menggusur tapi nyatanya menggusur tentu sedikit banyak akan berpengaruh," ujar Ujang saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: Satpol PP Sedot Saldo Bank DKI Rp 32 Miliar, Anies: Harus Diproses Hukum

Ujang menganggap, seharusnya pihak Anies bisa mengkaji secara matang soal kebijakannya. Lantaran saat ini, isu Anies akan maju pada Pilpres 2024 begitu gencar.

"Keputusan yang menurut saya harus dikaji secara konprehensif terkait dengan akan naik turunnya elektabilitas Anies dikemudian hari," jelas Anies.

Berkaitan dengan itu, Ujang menganggap Anies seharusnya segera mengomunikasikan soal kebijakan penggusuran itu dengan matang kepada masyarakat. Walaupun, ia meyakini penggusuran sampai saat ini masih ditolak masyarakat.

"Tapi yang jelas publik tetap masih menolak argumentasi yang Pemprov berikan, karena itu termasuk janji," katanya.

Isu Anies maju di Pilpres 2024 belakangan ini semakin gencar. Terlebih lagi, ketika Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan akan mendukung Anies jika maju pada kontestasi itu.

Baca Juga: Ditanya Soal Penggusuran di Sunter, Anies Serahkan ke Wali Kota Jakut

Selain itu, Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar juga mengatakan Anies sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Joko Widodo. Ia menganggap, serangan politik kepada mantan Mendikbud itu sudah mulai terjadi sejak sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI