Suara.com - Salah satu anggota keluarga dari enam aktivis Papua yang ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, menepis pernyataan dari pihak kepolisian soal kesehatan yang terjamin.
Keenam aktivis Papua yang ditahan sejak 31 Agustus 2019 itu disebut dalam kondisi tidak sehat.
Yumilda Kaciana, istri dari Dano Tabuni, aktivis yang ditangkap di asrama Mahasiswa Lanny Jaya, Depok, membeberkan kondisi kesehatan yang dialami oleh masing-masing aktivis Papua.
"Saya ingin membantah bahwa ke enam orang keluarga kami sampai detik ini dalam keadaan sakit," kata Yumilda di LBH Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).
Baca Juga: Sempat Pulang karena Isu Rasisme, Pelajar Papua Ini Balik Lagi ke Semarang
Sang suami, Dano merasa kesakitan akibat benjolan yang muncul di dahi sebelah kiri. Rasa sakit itu dirasakan olehnya selama dua bulan dua minggu sampai sulit untuk tidur nyenyak.
Pihak keluarga kata dia, sempat mengajukan permintaan untuk melakukan pengobatan secara serius.
"Tapi sampai Selasa kemarin belum ada penanganan serius dari pihak kepolisian," ujarnya.
Menurutnya, yang ditangani oleh oihak kepolisian hanya cidera yang diderita Dano di lutut sebelah kiri karena sempat terjatuh dan timbul lubang.
Menurut Yumilda, bukan cidera lutut yang menjadi prioritas tetapi benjolan di dahinya itulah yang diharapkan keluarga dapat cepat ditangani.
Baca Juga: Ahok Jadi Bos BUMN, Tokoh Papua Ingatkan Jokowi Soal Kegaduhan
"Dijanjikan itu tanggal 13 akan diperiksa secara insentif tapi sampe detik ini pun belum ditangani secara serius," tuturnya.