Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memeriksa Wakil Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia atau Wabendum KONI Lina Nurhasanah terkait kasus dugaan suap dana hibah Kemenpora kepada KONI.
Lina akan diperiksa sebagai saksi untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi.
"Lina diperiksa dalam kapasitas saksi untuk tersangka IMR (Imam Nahrawi)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Selasa (19/11/2019).
Dalam kasus ini, Imam Nahrawi diduga telah bersekongkol Miftahul Ulum, yang juga asisten pribadinya saat masih menjabat Menpora.
Baca Juga: KPK Periksa Istri Imam Nahrawi di Kasus Suap Dana Hibah Kemenpora
Terkait kasus suap hibah ini, Nahrawi dan Miftahul diduga telah menerima suap sejak periode 2014 sampai 2018 dengan total uang mencapai Rp 14,7 miliar.
Kemudian keduanya dalam rentan waktu tersebut turut meminta uang tambahan mencapai total Rp 11,8 miliar. Dari hitungan sementara, total uang suap yang diterima Nahwari dan Asprinya itu mencapai Rp 25,6 miliar.
KPK menjerat Nahrawi dan Ulum dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau pasal 12 B atau pasal 11 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke - 1 Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.