Bertemu Dubes Myanmar, Ma'ruf Singgung Soal Repatriasi Etnis Rohingya

Senin, 18 November 2019 | 18:09 WIB
Bertemu Dubes Myanmar, Ma'ruf Singgung Soal Repatriasi Etnis Rohingya
Wapres Maruf Amin melakukan pertemuan dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Uni Myanmar untuk Indonesia Ei Ei Khin Aye di Kantor Wapres di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019). (Foto dok. Setwapres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin sempat membicarakan masalah penyelesaian konflik Myanmar ketika bertemu dengan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Uni Myamnar untuk Indonesia Ei Ei Khin Aye.

Dalam pertemuan itu, Ma'ruf menyebut kalau Indonesia justru ingin melihat ada progres selangkah lebih maju soal wacana repatriasi etnis Rohingya.

Ma'ruf mengatakan, bahwa Indonesia selalu memberikan dukungan kepada Myanmar untuk menemukan solusi bagi konflik Rakhine State. Indonesia ingin melihat perkembangan terbaru dari wacana repatriasi untuk etnis Rohingnya secara sukarela, aman dan bermartabat.

"Ibu Duta Besar pasti paham bahwa Indonesia ingin terus berkontribusi terhadap penyelesaian masalah ini," kata Ma'ruf dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2019).

Baca Juga: Gambia Seret Myanmar ke Mahkamah Internasional, Terkait Genosida Rohingya

Berbicara soal kontribusi, Ma'ruf mengatakan kalau Indonesia selalu memakai pendekatan konstruktif. Caranya pun berbeda dengan negara lain yang malah membuahkan hasil.

Lebih lanjut, Ma'ruf juga berharap kalau rumah sakit yang dibangun di Rakhine State bisa lekas rampung. Rumah sakit yang disumbang oleh Indonesia itu dibangun pada 2017 lalu.

Tak lupa, Ma'ruf menutup perbincangan dengan mendoakan agar Pemilu Myanmar berjalan dengan lancar. Di mana pemilu itu akan berlangsung pada 2020 nanti.

"Saya juga mendoakan pemilu Myanmar tahun 2020 dapat berlangsung damai dan sukses," kata Ma'ruf.

Baca Juga: Akses Komunikasi Jutaan Pengungsi Rohingya Diblokir Pemerintah Bangladesh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI