Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono menyatakan, kasus teror air keras di sejumlah kawasan di Jakarta Barat tidak ada kaitannya dengan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Diketahui dalam kasus teror penyiraman air keras di Jakart Barat itu, polisi telah meringkus seorang tukang servis AC berinisial FY (29).
"Tidak ada. Tidak ada sama sekali. Sangat jauh kalau dikaitkan dengan itu (kasus Novel Baswedan)," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Senin (18/11/2019).
Gatot menjelaskan, awalnya pengungkapan kasus penyiraman air keras di Jakarta Barat itu terbilang sulit. Sebab, serangan yang dilakukan FY pada tanggal 5 November 2019 minim saksi.
Baca Juga: Teror Tukang AC Pakai Air Keras Akhirnya Terungkap
Pada serangan kedua yang menyasar seorang pedangang sayur bernama Sakinah alias Enah (56), FY sempat terekam kamera CCTV. Hanya saja, rekaman tersebut buram sehingga polisi sulit untuk melakukan identifikasi.
Singkat cerita, polisi akhirnya dapat meringkus FY usai serangan terhadap enam siswi SMP 207 terjadi pada 15 November 2019.
"Didukung lagi banyak saksi-saksi menunjuk kepada pelaku ini. Sehingga dengan cepat kita bisa mengungkapnya. Di samping itu juga para korban yang kita periksa baik peristiwa tanggal 5, tanggal 8, dengan tanggal 15 juga memberikan keterangan yang sangat signifikan untuk kita bisa mengetahui siapa pelakunya," Gatot menjelaskan.
Kasus ini berawal dari dua siswi SMP diserang pelaku misterius dengan menggunakan air keras. Aksi penyiraman itu terjadi saat kedua korban pulang sekolah pada Selasa (5/11/2019).
Akibat aksi teror air keras itu, korban bernama Aurel mengalami luka bakar di bagian bahu, tangan, dan badan. Aurel kemudian dirawat di sebuah rumah sakit di Kebon Jeruk, Jakarta.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyiraman Air Keras
Sedangkan korban lain bernama Prameswari mengalami luka di bagian tangan.