Suara.com - Polisi telah menangkap 23 orang di Sumatra Utara dan Aceh yang terkait dengan teroris bom bunuh diri Polrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution (24) dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) pimpinan Y alias Yasir alias Anto.
Mereka diduga melakukan aksi balas dendam terkait kasus pengepungan Densus 88 Antiteror terhadap sebuah rumah keluarga terduga teroris di Sibolga pada 13 Maret 2019 lalu. Dalam aksi pengepungan ini, Solimah, istri terduga teroris, Husain alias Abu Hamzah tewas setelah meledakkan diri.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok teroris ini terusik dengan penggeledahan Densus yang menewaskan istri Abu Hamzah.
"Mereka merasa terusik, mereka merasa terganggu, mereka akan lakukan balas dendam. Oleh karenanya aparat kepolisian sudah tingkatkan kewaspadaan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Teroris JAD, Jaringannya ke Lampung, Sibolga dan Bekasi
Untuk diketahui, pada Selasa, 12 Maret 2019 polisi menangkap seorang terduga teroris bernama Husain Alkas Abu Hamzah di sekitar Sibolga.
Setelah itu, pelaku dibawa ke rumahnya di Jalan Cenderawasih, Pancuran Bambu, Sibolga untuk dilakukan penggeledahan.
Sebelum menggelah, polisi sempat memberi imbauan kepada keluarga terduga teroris untuk segera menyerahkan diri, namun ditolak.
Gagalnya upaya tersebut, membuat pihak kepolisian memutuskan untuk mendobrak masuk ke rumah terduga teroris, di situlah terjadi ledakan pertama pukul 14.30 WIB yang melukai satu orang polisi dan seorang warga. Ledakan kedua terjadi pukul 01:20 WIB.
Akibat kejadian itu, jaringan JAD pimpinan Y merencakan aksi balas dendam ke Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Baca Juga: Tolak Saran Kapolri ke Sibolga, Jokowi: Ke Afganistan Saja Saya Berani
Ledakan bom bunuh diri itu dilakukan seseorang berinisial Rabbial Muslim Nasutiondi sekitar kantin Polrestabes Medan. Akibatnya, enam orang terluka.