Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyoroti dampak penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terhadap warga Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ferdinand menilai mereka merupakan korban Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai hanya santun lewat perkataan.
Hal itu dikatakan Ferdinand lewat akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean2.
Awalnya Ferdinand menautkan pemberitaan terkait banyaknya anak korban penggusuran warga Jalan Sunter Agung Perkasa VIII yang tidak bisa sekolah, lantaran seragam mereka tercecer pascatempat tinggalnya digusur. Ferdinand lantas mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan menuding semua itu akibat Anies yang dinilai hanya gubernur yang santun lewat perkataan.
"Kasihan..!!! Gara-gara Gubernur santun dengan kata-kata," kicau Ferdinand seperti dikutip suara.com Senin (18/11/2019).
Baca Juga: Ricuh Sunter Agung, Camat: Kami Melakukan Penataan, Bukan Gusur
Sebelumnya, puluhan warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta. Anies disebut telah berjanji tidak akan menggusur mereka.
"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye" kata salah seorang warga, Subaidah kepada Antara, Sabtu (17/11/2019).
Subaidah mengatakan hampir semua warga asal Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu. Namun, setelah terpilih justru janji Anies yang mengatakan tidak ada penggusuran tidak ditepati.
"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.
Baca Juga: Korban Penggusuran Sunter Agung ke Anies: Katanya Tak Ada Penggusuran