BPS Jabar Matangkan Persiapan Sensus Penduduk 2020

Senin, 18 November 2019 | 08:05 WIB
BPS Jabar Matangkan Persiapan Sensus Penduduk 2020
Kepala BPS Jabar, Dody Herlando. (Dok : Pemdaprov Jabar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Konsep de facto itu yang biasa tinggal satu tahun lebih. Nah kalau kurang ada permakluman. Boleh tidak satu tahun, tapi berniat menetap lebih dari satu tahun. Kalau dia bilang sementara, tapi tinggal setahun lebih sehari, itu de facto bahwa dia warga setempat," katanya.

Maka itu Dody berharap, kesadaran masyarakat akan identitas dirinya terus meningkat. Salah satunya dengan memperbarui identitas. Selain tempat tinggal, masyarakat perlu memerhatikan status lainnya, seperti pernikahan, pekerjaan, dan pendidikan terakhir.

"Dengan sadar identitas diri, masyarakat akan banyak diuntungkan dalam urusan administrasi, hukum, bahkan program pemerintah akan menyasar langsung kebutuhan masyarakat. Semua program pemerintah nanti berbasis NIK," ucapnya.

Dalam sensus penduduk 2020, BPS akan menggunakan metode kombinasi, yakni mengumpulkan data registrasi yang relevan dengan sensus, yang kemudian dilengkapi dengan sampel survei.

Baca Juga: Tips Jadi Public Speaker Menurut Atalia Ridwan Kamil

Tahap registrasi data atau sensus penduduk online (SPO) akan dilangsungkan pada Februari-Maret 2020. Dalam tahap ini, partisipasi masyarakat amat diperlukan. Masyarakat dapat memasukkan data dan memperbarui sensus dengan masuk ke web yang telah ditentukan.

"Mari melaporkan identitas dirinya yang ditanyakan petugas BPS. Buang jauh-jauh kekhawatiran terkait sensus penduduk karena data kependudukan akan berdampak pada masyarakat luas," kata Dody.

Setelah itu, masuk ke tahap sensus penduduk wawancara (SP wawancara) yang akan dilangsungkan pada Juli 2020. Pada SP2020 ini, kata Dody, dilakukan dengan berbagai metode. Pertama adalah CAWI (Computer Assisted Web Interviewing) atau wawancara via web (Sensus Penduduk Online)

Kedua adalah CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) atau wawancara via gawai. Yang terakhir yakni PAPI (Pencil and Paper Interviewing). CAPI dan PAPI akan digunakan pada saat SP wawancara. Di Jawa Barat, pada saat Sensus Penduduk, wawancara hanya akan menggunakan CAPI.

"Data kependudukan harus akurat. Jika akurat, maka program pembangunan pemerintah akan semakin efektif," ucapnya.

Baca Juga: Rumah Dinas Ada Kolam Renang, Ridwan Kamil Merasa Tak Boros

"Juga program pemberdayaan harus menyasar apa yang menjadi problematika penduduk setempat," kata Dody menutup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI