Pemerintah Korea Selatan Gelar ASEAN Food Festival Jelang KTT

Senin, 18 November 2019 | 07:06 WIB
Pemerintah Korea Selatan Gelar ASEAN Food Festival Jelang KTT
Nasi goreng kampung gaya Indonesia. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dilaksanakan oleh Departemen Pariwisata Busan (Busan Tourism Organization), Pemerintah Korea Selatan (Republic of Korea, RoK) menggelar ASEAN - RoK Food Festival, dalam rangka menyambut perayaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN - Korea Selatan.

"ASEAN - Republik of Korea (RoK) Street Food Festival ini digelar untuk memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengetahui budaya dan mencicipi beragam makanan otentik dari 10 negara di ASEAN," jelas Chung Hee Joon, CEO of Busan Tourism Organization, beberapa waktu lalu, demikian dikutip dari kantor berita Antara.

Adapun pelaksanaannya, ASEAN Food Festival digelar di Norimaru, Jeonpodong, Busan, Korea Selatan mulai pekan lalu (15-27/11/2019).  Zona utama dari festival ini adalah 10 warung makan pop-up yang menjual jajanan kaki lima otentik dari 10 negara ASEAN.

Untuk hidangan Indonesia, diwakili warung makan pop-up "Rindu Kampoeng" yang menyediakan nasi goreng dan bakmi goreng khas Indonesia. Pemilik restoran ini adalah Helda, seorang WNI asal Karawang, Jawa Barat yang sudah lima tahun berdomisili di Busan.

Baca Juga: LA AutoMobility 2019: Hyundai Pamerkan KBL Hyundai Vision T

"Setiap hari sejak dibuka saya membawa 400 porsi, Alhamdulillah laris. Warga Korea tampaknya suka dengan nasi goreng Indonesia karena bumbunya yang berbeda," ujar Helda.

Selain itu ada juga zona fusion, di mana terdapat enam truk makanan yang menjual "makanan kolaborasi" antara Korea Selatan dengan ASEAN.

Salah satu "makanan kolaborasi" atau fusion yang cukup digemari adalah sate ayam, hasil kolaborasi bumbu Indonesia dengan Korea Selatan. Bila sate ayam di Indonesia biasanya menggunakan bumbu kacang, kali ini disajikan dengan bumbu bulgogi yang manis dan gurih.

Selain menyajikan makanan, festival ini juga menampilkan berbagai barang dan produk yang berasal dari wilayah ASEAN, sampai Pasar Loak ASEAN.

Pengunjung bisa memasuki tempat festival secara gratis, NAMUN harus membeli tiket terpisah yang digunakan sebagai voucher untuk membeli makanan dari warung pop-up makanan.

Baca Juga: Sektor Manufaktur Otomotif Dituntut Menristek Lebih Kompetitif

Tiket ini hanya dapat digunakan di toko pop-up makanan, sedangkan layanan dan acara lainnya, seperti truk makanan dan pasar loak, menerima uang tunai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI