Suara.com - Ketua DPP Partai Berkarya Vasco Ruseimy mengaku sangat tidak nyaman dan marah setelah melihat pidato Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Soekarno.
Dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Macan Idealis pada Sabtu (16/11/2019), Vasco Ruseimy juga menyatakan akan menjadi orang paling depan yang memerangi pernyataan Sukmawati itu.
"Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan buat gua. Karena di bangun tidur gua, gua merasakan marah yang luar biasa. Di saat malam sebelum gua tidur, gua menyaksikan sebuah pidato, sebuah pernyataan yang sangat membenci Islam, yang sangat membenci Rasulullah," ucap Vasco menyinggung pernyataan Sukmawati.
Ia juga menampilkan cuplikan pidato Sukmawati yang berkata, "Sekarang saya mau tanya yang berjuang di abad 20 itu Nabi Yang Mulia Muhammad apa Insinyur Soekarno untuk kemerdekaan?"
Baca Juga: Saksi Grabwheels Maut Merasa Diacuhkan, Polisi Buka Suara
Vasco menjelaskan bahwa pernyataan ataupun pertanyaan Sukmawati yang dilontarkan Sukmawati itu sama saja menyandingkan Rasulullah dengan manusia biasa.
"Ada pertanyaan dan pernyataan dari seorang tokoh, entah itu bisa dibilang tokoh atau tidak, seorang Sukmawati menyatakan dan menyandingkan Rasulullah dengan seorang manusia biasa, entah itu ayahnya sendiri atau bukan, gua enggak peduli," kata Vasco dengan tegas.
Soekarno merupakan tokoh yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Tapi Soekarno, menurut Vasco, tidak layak dibandingkan dengan seorang Nabi.
"Semua orang juga tahu, gua juga tahu bahwa Bung Karno adalah sosok yang paling berjasa bagi kemerdekaan Indonesia. Enggak perlu elo tanya kayak gitu, karena enggak sebanding engkau bandingkan dengan Qur'an dan konstitusi, itu bukan pertanyaan," ujarnya.
Pria kelahiran 13 Juli 1986 ini berpendapat bahwa pernyataan Sukmawati dapat memecah belah persatuan bangsa dengan menggiring opini publik.
Baca Juga: Parkir Sembarangan di Atas Rel, Toyota Innova Berpelat Merah Jadi Sorotan
Vasco mengatakan, "Pertanyaanmu itu hanya untuk menggiring opinimu. Jangan kau membuat opini seakan-akan Islam itu adalah radikal."