Cegah Karhutla, Sejumlah Pihak Lakukan Aksi Bersama

Minggu, 17 November 2019 | 08:42 WIB
Cegah Karhutla, Sejumlah Pihak Lakukan Aksi Bersama
Siswa mengenakan masker saat pulang sekolah di sekitar lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/9/2019). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk mencegah ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin kembali terjadi, sejumlah pihak melakukan aksi bersama.

Karhutla senantiasa mengintai sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di daerah Riau dan sekitarnya. Bencana ini memicu kabut asap yang mengganggu kehidupan masyarakat sekitar dan bahkan sampai ke negara tetangga.

Sepanjang tahun ini, kebakaran juga melanda sebagian hutan dan lahan di daerah Riau. Karhutla di Riau terjadi sejak awal 2019, dengan tingkat kebakaran fluktuatif setiap bulannya.

Kejadian terparah terjadi sejak akhir Juni dan sempat mereda akhir Agustus 2019, kemudian melonjak lagi di awal September 2019.

Baca Juga: Pencegahan Karhutla Harus Jadi Prioritas Kerja KLHK

Namun seiring langkah antisipasi yang dilakukan, ada sebagian daerah yang bebas dari kebakaran. Direktur PT PT Jatim Jaya Perkasa (JJP), Halim Gozali menyebutkan, sepanjang 2019, lahan di area perusahaannya bisa terbebas dari kebakaran.

Perusahaan bersama sejumlah pemangku, telah melakukan antisipasi sebagai mana yang diarahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan sesuai dengan regulasi yang ada saat ini.

Tak hanya di area perusahaannya saja, namun juga di lahan milik pihak lain yang berdampingan dengan areal perusahaan PT JJP.

"Tak bisa hanya menjaga lahan sendiri, karena kebakaran mudah menyebar. Api bisa meluas karena terbawa angin," katanya, di Jakarta, Jumat (8/11/2019).

Halim menjelaskan, ada tiga langkah besar untuk mengantisipasi ancaman karhutla. Pertama, monitoring titik panas (hot spot) yang dilakukan langsung dari lokasi kebun dan dilakukan juga monitoring jarak jauh dari kantor pusat di Jakarta.

Baca Juga: Selama 2019, Karhutla di Gunung Arjuno Gosongkan 3.000 Hektare Lahan

Kedua, ada peringatan dini (early warning) untuk pencegahan dini, yaitu adanya menara api, Papan informasi Larangan, team patroli api, sarana dan prasarana (sapras) pemadam kebakaran. Ketiga, pembuatan parit pembatas dengan air tersedia di dalamnya dan pembuatan embung (penampung air) di area kebun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI