Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengecam aksi terorisme berupa bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera. Melalui Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto, Kemenpora prihatin dengan perbuatan keji yang terjadi pada Rabu (13/11/2019).
Gatot menyebut, aksi radikal yang dilakukan pelaku yang diduga bernama Rabbial Muslim Nasution ini menjadi fokus tersendiri dilembaganya lantaran berhubungan dengan kepemudaan.
Sebagaimana diketahui, Rabbial Muslim Nasution masih berusia 24 tahun. Lelaki kelahiran Medan, 11 Agustus 1995 itu tergolong cukup muda dan masuk kategori generasi milenial.
Kondisi itu membuat banyak pihak menyebut bahwa generasi milenial rentan dan menjadi salah satu incaran kelompok-kelompok radikal untuk melancarkan aksi teror, termasuk bom bunuh diri.
Baca Juga: Tertular Radikal dari Istri dan 4 Fakta Terbaru Bomber Rabbial Muslim
"Tentu saja kami prihatin atas kejadian itu. Itulah sebabnya di era baru di bawah kepemimpinan Menpora Zainudin Amali salah satu fokus di bidang kepemudaan adalah kita fokus untuk mengatasi masalah yakni memperkuat ideologi kebangsaan dari kelompok milenial, pemuda," ujar Gatot S. Dewa Broto saat dihubungi Suara.com, Sabtu (16/11/2019).
Mengatasi masalah terorisme dengan mengedepankan ideologi kebangsaan, disebut Gatot sebagai fokus utama dari Menpora pengganti Imam Nahrawi tersebut.
"Khusus point pertama, kami akan lebih kongkrit terkait realisasinya akan kami jabarkan. Nanti itu ada petunjuknya lagi. Tapi poin dari kami itu, itu menjadi fokus pak Menpora," jelasnya.
Lebih jauh, Gatot tak menampik bahwa masalah terorisme bukanlah tanggung jawab Kemenpora seorang. Hanya saja, karena terdapat unsur kepemudaan di dalamnya, Kemenpora wajib ikut membantu negara menyelesaikan masalah tersebut.
"Iya memang bukan hanya kami. Tapi kami turut berkepentingan. Saya sadar ini bukan masalah semata-mata tentang kami, apalagi sudah ada badan penanggulangan terorisme," jelas Gatot.
Baca Juga: Terpapar Radikalisme, Perilaku Rabbial Berubah Drastis Sejak 6 Bulan Lalu
"Kemudian ada kementerian yang lain, Kemendikbud, Pemda, ada lembaga-lembaga lain. Tapi konsep kami adalah turut mendorong agar karakter building dari pemuda di perkuat," pungkasnya.