Elite Politik Saling Rangkul, Ananda: Yang Keren Itu Peluk Warga Papua

Sabtu, 16 November 2019 | 13:13 WIB
Elite Politik Saling Rangkul, Ananda: Yang Keren Itu Peluk Warga Papua
Ananda Badudu. (Kitabisa.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen elite politik saling berangkulan menimbulkan banyak komentar dari berbabagi pihak.

Termasuk mantan Vokalis Banda Neira Ananda Badudu yang menyebut sikap para pejabat itu biasa-biasa saja.

Komentar Ananda Badudu ini berawal dari unggahan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid melalui Twitter, yang mengapresiasi sikap pada elite politik itu.

Hidayat menulis di Twitter, Kamis (14/11/2019),"Mengapresiasi sangat positif 'Politik Merangkul Bukan Memukul', yang libatkan Ketum Nasdem Surya Paloh, Presiden PKS M Shohibul Iman, dan Presiden RI Jokowi. Tentunya untuk Indonesia yang lebih baik, Insya Allah."

Baca Juga: Maruf Amin Pimpin Rapat Perkembangan Penanganan Bencana Sulteng dan NTB

Menurut Ananda Badudu, sikap elite politik yang seperti itu hanyalah untuk kepentingan elite.

"Mohon maaf, elite saling rangkul itu biasa saja, tidak keren. Rangkul tidak rangkul cuma perkara kepentingan," kicau Ananda Badudu di Twitter, Kamis (14/11/2019).

Ananda Badudu merasa sikap yang baik justru saat para elite politik merangkul korban diskriminasi dan warga Papua.

"Yang keren kalau elite rangkul keluarga korban unjuk rasa, rangkul warga Papua korban diskriminasi, rangkul korban siram air keras, rangkul korban UU ITE, yang ngono-ngono lah baru keren," ucap Ananda.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap makna di balik momen keakraban antara ia dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman di HUT Partai NasDem ke-8, Senin (11/11/2019) malam.

Baca Juga: Pungli di Kaliadem, Bupati Sleman: Perdes yang Memberatkan Akan Dihapus

Dalam acara itu, Jokowi merangkul dan bersalaman dengan Surya Paloh dan Sohibul Iman.

Keakraban antara Jokowi dengan Sohibul Iman menjadi perbincangan publik, sebab Sohibul merupakan oposisi pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI