Teror Bangkai Babi Ternyata Ditemukan di Pantai Labu, Bikin Nelayan Cemas

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 16 November 2019 | 00:58 WIB
Teror Bangkai Babi Ternyata Ditemukan di Pantai Labu, Bikin Nelayan Cemas
Seorang warga menunjukan bangkai babi di Pantai Labu Deliserdang. [Medanheadlines.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bangkai babi yang sebelumnya dibuang begitu saja di aliran Sungai Bederah, Danau Siombak dan pinggir jalan di Kota Medan ternyata juga ditemukan di Pantai Labu Deli Serdang. Dengan demikian, teror bangkai babi kini mulai meluas ke luar wilayah Medan.

Camat Pantai Labu Irawadi Harahap mengatakan, bangkai babi mulai masuk ke kawasannya sejak Selasa (12/11/2019). Pihaknya sudah menemukan puluhan bangkai babi dengan beragam kondisi.

“Kemarin terakhir sekitar 32 bangkai sudah kita kuburkan secara gotong royong bersama masyarakat sekitar. Ada juga yang dibakar,” kata Irawadi seperti diberitakan Medanheadlines.com-jaringan Suara.com pada Jumat (14/11).

Jumlah tersebut, lanjut Irawadi, belum yang masih berada di sungai. Kekinian, pihaknya memprediksi masih banyak bangkai yang tersangkut.

Baca Juga: Warga Medan Mulai Diteror Bangkai Babi yang Dibuang di Pinggir Jalan

“Kalau yang masih sangkut banyak. Belum nampak. Kami kan di muara. Kami kan cuma nampung ini. Beberapa memang sudah ditarik pakai perahu nelayan,” ungkapnya.

Untuk menanggulangi bangkai babi yang mulai banyak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang.

“Kita sudah lapor BPBD. Mereka sudah datang. Tapi gak ada alat. Cuma cangkul ajah. Karena mesti naik sampan itu ke sana,” ungkapnya.

Teror bangkai babi yang sudah masif berdampak pad kehidupan masyarakat. Irawadi sudah mendengar keluhan warganya yang berprofesi sebagai nelayan.

“Kasihan ini yang nelayan. Enggak laku ikannya. Tadi sudah ada warga yang lapor,” ujarnya.

Baca Juga: Misteri Ratusan Bangkai Babi di Sungai Bedera dan Danau Siombak Diselidiki

Perekonomian nelayan di sana pun anjlok. Bahkan kerugian nelayan juga ditaksir lebih dari 50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI