Serikat Pekerja Pertamina Tolak Ahok, Gun Romli: Sudah Terpapar Radikalisme

Jum'at, 15 November 2019 | 20:28 WIB
Serikat Pekerja Pertamina Tolak Ahok, Gun Romli: Sudah Terpapar Radikalisme
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menolak rencana mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).

Menanggapi itu, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menilai kalau serikat pekerja itu sudah terpapar radikalisme.

Bukan tanpa dasar ketika pria yang kerap disapa Gun Romli menyatakan itu. Gun Romli menilai kalau virus radikalisme itu ditularkan dari Presiden FSPPB Arie Gumilar yang aktif dalam gerakan 212 dan kerap menyebarkan isu SARA.

"Tokoh FSPPB yang menolak Ahok diduga terpapar virus radikalisme seperti Ketuanya Arie Gumilar yang aktif di Gerakan 212 yang aktif menyebarkan isu SARA dalam gerakan politik, saat ini viral di medsos keterlibatan Arie Gumilar bersama tokoh-tokoh yang lain," kata Gun Romli kepada Suara.com, Jumat (15/11/2019).

Baca Juga: Wapres Maruf: Konglomerat dan BUMN Jangan Lagi Urus yang Kecil-kecil

Arie selaku Presiden FSPPB sempat mengungkapkan penolakan Ahok menjadi dirut PT. Pertamina (persero) tersebut lantaran danggap cacat persyaratan materiil.

Menurut Gun Romli, alasan itu hanya dibuat untuk dalih menjegal Ahok masuk ke lingkungan PT. Pertamina. Justru ia menilai kalau Arie takut kepada Ahok yang dikenal tegas anti terhadap korupsi.

"Maksud mereka Ahok pernah di penjara kan, itu Arie Gumilar malah jadi pemuja Habib Rizieq yang pernah dua kali masuk penjara, ini ketakutan akan adanya perbaikan antikorupsi yang dikenal dari sosok Ahok," tuturnya.

Berbanding terbalik, Gun Romli malah mendukung Ahok menjadi petinggi di BUMN. Selain dikenal tegas, Ahok pun dinilai cocok untuk membersihkan lingkungan BUMN dari kejahatan rasuah.

"Ahok cocok di BUMN, di bersih, transparan dan profesional, membersihkan BUMN dari korupsi dan meningkatkan produktivitas," pungkasnya.

Baca Juga: DPR Minta Kementerian BUMN Pikir Ulang Angkat Ahok Jadi Komut Pertamina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI