Marwan Batubara Beberkan Enam Kasus Dugaan Korupsi yang Melibatkan Ahok

Jum'at, 15 November 2019 | 19:49 WIB
Marwan Batubara Beberkan Enam Kasus Dugaan Korupsi yang Melibatkan Ahok
Mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga kader PDIP Basuki Tjahaja Purnama mengikuti pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8). [ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lahan tersebut telah ditetapkan menjadi lokasi Rumah Susun Cengkareng Barat. Rudi menawarkan Rp 17,5 juta per meter. Dalam surat penawarannya, ia menjelaskan bahwa harga pasaran tanah di kawasan itu pada Juli 2015 Rp 20 juta dan nilai jual obyek pajak (NJOP) Rp 6,2 juta.

Dinas Perumahan dan Rudi sepakat pada angka Rp 14,1 juta, sehingga total pembelian Rp 668 miliar (termasuk PPh dan PBB). Saat hendak memberi disposisi atas penawaran itu pada 10 Juli 2015, Ahok sudah curiga ada yang tak beres. Pejabat Dinas Perumahan mendesaknya terus ketika akan transaksi.

Saat itu Ahok mengaku sengaja menggunakan appraisal karena berkaca pada pengalamannya dalam pembelian lahan Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras yang menggunakan harga NJOP. Ahok khawatir, jika memakai NJOP, ia disalahkan lagi seperti audit Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebutkan pembelian Sumber Waras merugikan negara Rp 191 miliar, padahal karena perbedaan memakai harga NJOP di tanah tersebut. Menurut Ahok, jika menggunakan appraisal, seharusnya pembelian bisa benar-benar diteliti, apakah layak atau tidak layak lahan tersebut dibeli.

Sementara soal dana Ahok Centre, Ahok pernah menyatakan kalaupun ada bantuan dari pihak luar, bentuknya bukan uang, melainkan barang. Contohnya bantuan dari pendiri lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, dengan meminjamkan gedung untuk kantor pusat Teman Ahok.

Baca Juga: Diperiksa KPK, Eks Menag Lukman Hakim Dicurigai Terima Gratifikasi

"Saya nggak ngerti, sekarang logika saja, beberapa temen saya bantu kaos kasih gratis nyetakin, ada teman saya nyumbang pinjemin printer komputer," kata Ahok, Rabu (22/6/2016) lalu

"Waktu Teman Ahok Fair saya datang, saya ketemu satu anak muda nyumbang 10 ribu kaos. Jadi kaos Rp10 ribu kalau dia jual Rp100 ribu, sudah Rp1 miliar," kata Ahok

Kemudian sumbangan sebagian booth Teman Ahok di pusat-pusat perbelanjaan untuk mencari dukungan KTP, kata Ahok, tidak bayar karena mendapat sumbangan dari pendukung Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI