Driver Ojol Protes Larangan Masuk Area, PSI Kasih Pembelaan

Jum'at, 15 November 2019 | 13:12 WIB
Driver Ojol Protes Larangan Masuk Area, PSI Kasih Pembelaan
Poster batas area untuk driver ojol. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menyayangkan stigma negatif yang diberikan kepada driver ojek online (ojol).

Mulanya Guntur Romli menanggapi cuitan seorang yang mengaku sebagai driver ojol dengan akun bernama @PenjahatGunung.

Akun tersebut melayangkan kritik pedas terkait poster mengenai layanan driver ojol yang dipasang di sebuah tempat, di mana para driver hanya diperbolehkan berada di luar pagar.

"Batas penjemputan ojol & pengiriman paket. Neng njobo pagar wae (Di luar pagar saja --red)!!! Pencet bell," demikian bunyi poster tersebut.

Baca Juga: Alamak, Puluhan Pelajar Sragen Tepergok Simpan Konten Porno di Ponsel

Sementara dalam narasinya, akun tersebut menuliskan, "Gara-gara teroris b***n***. Nasib kami jadi kaya gini!!! (demi keamanan)".

Menanggapi hal itu, Gun Romli mengatakan semestinya tidak perlu dipasang poster yang menyudutkan driver ojol seperti itu.

Menurutnya, alangkah lebih baik untuk melakukan standar keamanan dan pemeriksaan.

"Tidak perlu melakukan stigma pada ojol seperti ini, lakukan saja standar keamanan dan pemeriksaan," cuit Guntur Romli, Jumat (15/11/2019).

Poster batas area untuk driver ojol. (Twitter)
Poster batas area untuk driver ojol. (Twitter)

Sebelumnua diketahui, seorang pria dengan menggunakan jaket ojek online dan membawa tas ransel terekam kamera pengawas atau CCTV saat meledakkan diri di Polrestabes Medan, Rabu kemarin.

Pelaku bahkan sempat ikut antre mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) bersama warga lainnya.

Baca Juga: Cucu Ketiga Jokowi Mau Lahir, RS Muhammadiyah Diperketat

Sebelum akhirnya disuruh keluar dari ruangan perekaman sidik jari oleh petugas, karena ia sebelumnya sudah pernah mengurus SKCK, dan diarahkan ke ruangan lain untuk memperpanjang SKCK-nya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, selang 1o menit kemudian, terdengar suara ledakan keras seperti gemuruh. Dalam peristiwa bom bunuh diri itu pelaku tewas. Sebanyak enam korban terdiri dari 4 anggota polisi, 1 orang pegawai harian lepas, dan 1 orang masyarakat mengalami luka-luka akibat insiden bom diri tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI