Hoaks Kabar Tsunami Pasca Gempa, Warga Buleleng Berhamburan Keluar Rumah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 15 November 2019 | 04:00 WIB
Hoaks Kabar Tsunami Pasca Gempa, Warga Buleleng Berhamburan Keluar Rumah
Situasi kepanikan warga Seririt Kabupaten Buleleng pascahoaks tsunami menyebar. [Beritabali.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pascaperistiwa gempa berkekuatan 5,1 magnitudo yang menggoyang Pulau Bali pada Kamis (14/11/2019) petang membuat Warga di wilayah Seririt Kabupaten Buleleng panik berhamburan keluar rumah.

Mereka berusaha menyelamatkan diri karena tersiar adanya pertanda tsunami di kawasan pantai.

Dalam rekaman video amatir yang beredar di media sosial (medsos) pasca gempa menggoyang, terlihat seorang warga yang mengenakan udeng (ikat kepala) putih melaporkan sedang dalam perjalanan menuju dataran tinggi di wilayah Seririt untuk menghindari kemungkinan munculnya tsunami atau gelombang tinggi.

Walau tidak bisa diverifikasi kabar tersebut bermula, sontak membuat warga lain di wilayah Seririt Buleleng dan sekitarnya ikut panik dan beramai-ramai pergi ke dataran yang lebih tinggi untuk menghidari tsunami.

Baca Juga: Sebar Hoaks hingga Anti-NKRI, Ini 11 Perilaku ASN yang Bisa Dilaporkan

Untuk menenangkan massa yang panik, pihak kepolisian Polsek Seririt Buleleng kemudian melakukan pemantauan langsung di pinggir Pantai Pengastulan wilayah Seririt Buleleng.

Dari hasil pantauan, tidak ditemukan adanya air laut surut yang disebut sebagai ciri awal tsunami, seperti yang ramai beredar di media sosial.

"Kami meminta warga untuk tenang, tidak termakan informasi bohong atau hoaks, dan kembali ke rumah masing-masing, sembahyang memohon keselamatan. Saya tegaskan tidak ada air laut surut dan tsunami seperti ramai diinfokan di medis sosial, itu hoaks (informasi bohong)," kata Kapolsek Seririt Kompol I Made Uder usai melakukan pemantauan seperti diberitakan Beritabali.com-jaringan Suara.com.

Pun hal yang sama disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin. Dia menegaskan tidak benar adanya air laut surut dan tidak benar sirine tsunami berbunyi di wilayah Buleleng. Lantaran itu, ia meminta masyarakat diminta tetap tenang dan jangan panik.

Untuk diektahui, Gempa bumi berkekuatan 5,1 magnitudo terjadi 14 November 2019 pukul 17.21 waktu setempat. Pusat gempa berlokasi di laut, 21 kilometer arah barat kota Buleleng pada kedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Gara-gara Hoaks Soal Rotasi, Pejabat di Cianjur Buat Acara Perpisahan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI