Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan karena Cadar Mau Dilarang, Menag: Ngarang!

Kamis, 14 November 2019 | 17:11 WIB
Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan karena Cadar Mau Dilarang, Menag: Ngarang!
Menteri Agama Fachrul Razi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/11). [Suara.com/Arya Manggala]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi tak bersependapat dengan pengamat yang mengatakan, pelaku teror bom bunuh diri Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11), yakni Rabbial Muslim Nasution, marah karena wacana pelarangaan penggunaan celana cingkrang dan cadar.

"Ya enggaklah. Kamu… saya kemarin ke UI, bagus sekali itu. Sudahlah. Kamu jangan ngarang cerita," ujar Fachrul di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Sebelumnya, mantan teroris Khairul Ghazali alias Abu Ahmad Yasin menduga ada banyak faktor yang memotivasi Rabbial Muslim Nasution melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.

Khairul yang sempat divonis enam tahun atas tindak pidana perampokan Bank CIMB Niaga pada Agustus 2010 silam itu menyebut, aksi teror pemuda berusia 24 tahun itu geram akibat pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi soal wacana larangan PNS menggunakan celana cingkrang dan cadar.

Baca Juga: Mertua Ungkap Perilaku Pelaku Bom Medan Berubah Dalam 6 Bulan

"Bom di Polrestabes Medan terkait dengan kemarahan terhadap ucapan Menag tentang cadar dan celana cingkrang sehingga membangkitkan solidaritas di kalangan kelompok teror untuk lakukan Amaliyat Jihad," kata Khairul via pesan singkat kepada Suara.com.

Selain itu, Khairul juga menduga bom ini juga lanjutan teror yang dilakukan oleh teroris JAD, Syahrial alias Abu Rara dan istrinya, Fitri Andriana Binti Sunarto terhadap eks Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten beberapa waktu yang lalu.

"Ini terkait juga dengan rencana pembunuhan terhadap Wiranto yang dilakukan orang Medan," tambahnya.

Bahkan, aksi Rabbial juga diyakini Khairul sebagai bentuk kemarahan atas kematian Khalifah ISIS Abu Bakar Al Baghdadi.

"Juga terkait dengan kematian Al Baghdadi pemimpin ISIS, jadi balas dendam terhadap yang dianggap musuh terdekat (polisi)," jelasnya.

Baca Juga: Imbas Bom Medan Atribut Ojol Mau Dibatasi, Pedagang: Masa Kami yang Kena?

Meski polisi hingga kini belum mengungkap jaringan yang terikat dengan Rabbial, Khairul menduga ia terlibat dengan jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD).

Bom di Polrestabes Medan infonya anggota JAD yang terkait ISIS. ke depan akan terus terjadi sasaran ke aparat, apalagi kelompok medan termasuk jaringannya besar," kata Khairul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI