Suara.com - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap 10 orang terduga teroris dalam selama 5 hari terakhir. Perburuan itu sejak 9 sampai 13 November 2019.
Perbuatan teroris dilakukan di sejumlah daerah. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan kesepuluh terduga teroris tersebut ditangkap di Riau, Banten, Jawa Tengah, dan Bekasi.
"Total mulai 9 sampai 13 ada 10 orang yang diamankan. 5 orang ada di Riau, 1 di Bekasi, 3 orang di banten dan 1 orang di Jateng," kata Dedi Prasetyo di Mako Brimob Depok, Kamis (14/11/2019).
Tiga terduga teroris yang ditangkap di Banten, kata Dedi telah dipastikan merupakan anggota dari kelompok Ansharut Daulah (JAD) Banten yang terafiliasi ke ISIS.
Baca Juga: Mahfud Klaim Pemerintah Telah Identifikasi Jaringan Teroris Bom Medan
Sedangkan seorang yang ditangkap di Jawa Tengah masih diperiksa hingga siang ini.
"Empat tersangka tersebut ada tersangka yang juga pernah mengikuti latihan militer dan ada juga yang sudah mengikuti perang bersama ISIS di siria. Saat ini sedang dikembangkan oleh tim densus 88," ucapnya.
Untuk terduga teroris di Riau, polisi mengungkapkan mereka berinisial S, WN, KOI, S, dan J, jaringan terduga teroris WN yang sudah ditangkap lebih dahulu.
Terakhir, polisi meringkus Wiji Joko Santoso alias Patria alias DWI yang diduga berperan dalam beberapa kegiatan radikalisme.
Wiji disebut memiliki keahlian militer membuat bom dan perakit senjata karena pernah ke Suriah pada 2012 untuk menjalin hubungan dengan Free Syirian Army.
Baca Juga: Gus Sahal: Awalnya Intoleran, Radikal, Lantas Jadi Teroris
Dedi menegaskan, kesepuluh terduga teroris inj belum termasuk istri bomber Mapolrestabes Medan kemarin, DA yang juga diamankan Rabu (13/11/2019) malam.