Sidang Penyelidikan Pemakzulan Trump, 2 Diplomat Tinggi AS Beri Kesaksian

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 14 November 2019 | 14:18 WIB
Sidang Penyelidikan Pemakzulan Trump, 2 Diplomat Tinggi AS Beri Kesaksian
Dua diplomat tinggi Amerika, William Taylor (kanan) dan George Kent (kiri) memberikan kesaksian dalam sidang terbuka penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump yang disiarkan secara langsung di televisi, Rabu (13/11/2019) waktu setempat. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua orang diplomat tinggi Amerika Serikat mengatakan dalam sidang terbuka untuk memakzulkan Presiden Trump, bahwa Presiden menciptakan “saluran yang tidak biasa” dengan menugaskan pengacara pribadinya Rudy Giuliani untuk memaksa Ukraina melakukan penyelidikan yang akan menguntungkan dirinya.

Kedua pejabat Departemen LN Amerika itu, William Taylor, diplomat tertinggi Amerika di Ukraina dan George Kent, pejabat Departemen LN urusan Ukraina, mengatakan, Giuliani bertindak atas nama presiden Trump untuk urusan yang biasanya dilakukan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Kata kedua diplomat itu, Giuliani mendesak Ukraina supaya mengadakan penyelidikan atas saingan utama Trump dalam pemilu tahun 2020, mantan wakil presiden Joe Biden, dan putranya Hunter yang bekerja untuk perusahaan gas alam Ukraina. Giuliani juga diminta oleh Trump untuk menyelidiki teori yang mengatakan hawa Ukraina-lah yang melakukan campur tangan dalam pemilu presiden tahun 2016, dan bukannya Rusia.

Permintaan Trump itu dilakukan sambil ia menahan bantuan militer bagi Ukraina berjumlah 391 juta dollar, yang diperlukan negara itu untuk melawan kelompok separatis pro-Russia di bagian timur Ukraina.

Baca Juga: Gelar Pertemuan, Erdogan - Trump Bahas Pembelian Sistem Pertahanan Rusia

Kata Duta Besar Taylor, “Tanpa bantuan Amerika itu, pastilah lebih banyak warga Ukraina yang akan mati.”

Bagian penting penyelidikan pemakzulan itu berpusat pada percakapan telpon antara Presiden Trump dengan Presiden Ukraina Zelinsky bulan Juli lalu, di mana Trump minta bantuan Zelinsky untuk memulai penyelidikan atas Joe Biden dan putranya.

Kata Duta Besar Taylor, ia belum pernah mengetahui adanya presiden Amerika yang minta bantuan pemerintah asing untuk melakukan penyelidikan politik guna kepentingannya sendiri.

Presiden Trump di kantornya di Gedung Putih mengatakan pada wartawan dia tidak menyaksikan sidang dengar pendapat yang disiarkan langsung lewat televisi itu.

“Saya terlalu sibuk. Itu adalah hoaks dan usaha mencari-cari kesalahan,” katanya.

Baca Juga: 9 Warga AS Tewas di Meksiko, Trump Nyatakan Perang Melawan Kartel

Sumber: VOA Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI