Pengamat: Internet dan Media Sosial Penyebab Utama Radikalisme Agama

Kamis, 14 November 2019 | 13:36 WIB
Pengamat: Internet dan Media Sosial Penyebab Utama Radikalisme Agama
Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyad
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Intelijen dan Keamanan Universitas Indonesia (UI) Stanislaus Riyanta mengklaim internet dan media sosial menjadi penyebab yang sangat signifikan terhadap penyebaran radikalisme di kalangan anak muda. Sebab, konten berbau radikalisme bebas bertebaran di media sosial.

Melalui acara Mata Najwa bertajuk Bom Bunuh Diri: Kenapa Lagi pada Rabu (13/11/2019), Stanislaus menyebut sistem perekrutan terorisme dilakukan dengan sangat cepat melalui media sosial.

"Menurut saya internet dan media sosial menjadi penyebab yang sangat signifikan terhadap radikalisme di kalangan anak muda," kata Stanislaus seperti dikutip Suara.com, Kamis (14/11/2019).

Tren perekrutan paham radikalisme sudah mengalami pergeseran. Berbeda dengan kelompok teroris Al Qaeda terdahulu yang merekrut orang dengan bertatap muka, kini perekrutan dilakukan melalui media sosial.

Baca Juga: Bahaya! WhatsApp Siap Blokir Akun Pengguna yang Tergabung Grup Mencurigakan

Para perekrut melempar konten radikalisme secara acak melalui internet. Bila umpan tersebut mendapatkan respon dari oran, maka sang perekrut langsung merespon balik dan mengajaknya bergabung hingga diajarkan paham-paham radikalisme.

Fakta tersebut didapati oleh Stanislaus saat mewawancarai dua pelaku terorisme yang masih berusia remaja. Kedua pelaku tersebut mengaku direkrut melalui media sosial.

"Saya mewawancarai dua pelaku yang masih remaja, saya tanya dapat dari mana, mereka bilang dapat konten-konten dari internet, mereka tertarik lalu tiba-tiba ada yang menghubungi kemudian diajari," ungkap Stanislaus.

Untuk diketahui, aksi teror bom kembali terjadi di Indonesia. Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara pada Rabu pagi pukul 8.35 WIB.

Sang pelaku adalah Rabbial Muslim Nasution (24) seorang berstatus mahasiswa yang juga menjadi YoTuber dan aktif bermain media sosial. Rabbial menyamar menjadi driver ojek online yang hendak mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk mengelabui polisi.

Baca Juga: Bom Meledak di Polrestabes Medan, Polisi Ciduk 4 Terduga Teroris di Banten

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI