Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Rapat Koordinasi Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Kamis (14/11/2019) hari ini. Salah satu yang dibahas adalah penegasan atas sikap oposisi yang diambil partai.
"Rakornas 2019 juga akan kami jadikan momentum penegasan dan pengukuhan sikap oposisi PKS,” kata Juru Bicara PKS Fathul Bari melalui keterangan tertulis, Kamis (14/11/2019).
Selain penegasan sikap partai, Rakornas PKS tersebut sekaligus untuk melaksanakan koordinasi di berbagai bidang terkait menyongsong PKS di Pemilu 2024 serta di agenda politik terdekat, yakni Pilkada Serentak 2020.
"Berbagai agenda politik tentu akan dibahas, termasuk hal-hal yang mungkin terkait dengan Pemilu 2024, serta agenda Pilkada serentak di 2020. Tapi yang utama adalah melakukan konsolidasi guna menjaga kepercayaan masyarakat melalui upaya realisasi janji politik serta semakin mengokohkan pelayanan terhadap rakyat,” ujar Fathul.
Baca Juga: Surya Paloh Peluk Presiden PKS, Jokowi Akui Cemburu
Ia menegaskan kembali bahwa PKS tetap konsisten berada di luar pemerintah, seiring adanya sebagian anggapan yang mempertanyakan konsistensi sikap PKS dalam momen berpelukan antara Presiden PKS Sohibul Iman dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi. Ia berujar pelukan itu dianggap sebagai bagian dari perubahan sikap PKS, walaupun kenyataannya berbeda.
"Walau kemarin Presiden PKS sempat berpelukan dengan Presiden Jokowi dan Surya Paloh yang notabene merupakan rival politik kami, tapi hal itu tidak mengubah sikap kami untuk tetap berada di luar pemerintahan. Walau pelukan, tapi tetap oposisi," imbuh Fathul.