"Djaduk merasa tak sampai hati harus 'bersaing' antara suara dari masjid dan panggung. Pelajaran #toleransi yang berkesan," tutup Lukman.
Djaduk Ferianto dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga Dusun Sembung, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan.
Pastor Gregorius Budi Subanar atau Romo Banar memimpin misa arwah untuk menghantarkan seniman Djaduk Ferianto ke peristirahatan terakhir pada Rabu (13/11/2019) siang.
Djaduk meninggal akibat serangan jantung. jenazah sempat disemayamkan di Padepokan Bagong Kussudiardja terlebih dahulu sebelum dimakamkan.