Suara.com - Lembaga Survei Indonesia Denny JA mengungkapkan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pasca Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 menurun cukup drastis.
Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby menjabarkan dalam jajak pendapat mereka pada Juli 2018, sebanyak 87,8 persen masyarakat percaya Polri bekerja untuk rakyat, dan hanya 7,8 persen yang tidak percaya.
Angka ketidakpercayaan publik itu meningkat setelah Pilpres 2019 digelar, sebanyak 10,6 persen menjadi tidak percaya kepada Polri.
"Pada September 2019, pasca Pilpres, mereka yang percaya bahwa Polri bekerja untuk kepentingan rakyat menurun menjadi 72,1 persen. Sementara mereka yang tidak percaya Polri bekerja untuk kepentingan rakyat cenderung naik dari 7,8 persen menjadi 10,6 persen pasca Pilpres," kata Adjie Alfaraby di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).
Baca Juga: Survei LSI: Usai Pilpres, Kepercayaan Publik Terhadap Presiden Turun
Adjie menjelaskan angka tersebut bisa terjadi karena masyarakat banyak yang percaya dengan isu netralitas Polri dalam mengamankan jalannya Pemilu.
"Dugaan soal keterlibatan Polri dalam pemilu dan seterusnya, narasi itu di beberapa pemilih cenderung diyakini oleh mereka sehingga itu mempengaruhi trust terhadap polri," jelasnya.
Survei ini dilakukan terhadap populasi pemilih nasional menggunakan 1200 responden di 34 propinsi, dengan metode wawancara langsung.
Margin of error survei ini adalah +/- 2.9 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melengkapi survei ini dengan riset kualitatif dengan metode FGD, indepth interview, dan analisis media.
Baca Juga: Survei LSI: Kepuasan Masyarakat Terhadap Jokowi Cukup Tinggi Tapi Stagnan