Suara.com - Pengamat terorisme Ridlwan Habib menilai, gaya aksi bom bunuh diri yang dilakukan Rabbial Muslim Nasution (24) di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019), khas kelompok pro-ISIS.
Ia menganggap, apa yang dilakukan Rabbial tersebut sebagai bentuk balas dendam atas tewasnya Abu Bakar Al Baghdadi, gembong ISIS.
Ridlwan mengatakan, Rabbial beraksi dengan membawa bom sabuk berkekuatan rendah atau low eksplosif. Lokasi yang ditentukan Rabbial pun jelas menargetkan polisi.
"Dari sasaran, cara menyerang, dan pemilihan lokasi, ini karakteristik kelompok pro-ISIS," kata Ridlwan saat dihubungi Suara.com, Rabu (13/11/2019).
Baca Juga: Aksi Bom Bunuh Diri Polrestabes Medan, IHSG Terjun Bebas 0,62 Persen
"Ini bagian dari upaya pembalasan dendam atas kematian Abu Bakr Al Baghdadi," sambungnya.
Mabes Polri sempat mengungkapkan dugaan awal, Rabbial merupakan pelaku pemboman mandiri alias lone wolf. Akan tetapi, Ridlwan memiliki pandangan yang berbeda.
Dengan melihat karakteristik dari gaya Rabbial meledakan diri, ia menganggap kalau pria berkelahiran Medan tersebut justru mendapatkan bantuan.
"Pasti ada bantuan dari teman-temannya, misalnya dalam menyiapkan bom," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi di Mako Polrestabes Medan di Jalan HM Said Medan, Rabu pagi tadi.
Baca Juga: Pasca Bom Bunuh Diri di Medan, Ojol Dilarang Masuk Mapolrestabes Surabaya
Pelaku bom diri menggunakan atribut ojek online itu meledakkan diri di sekitar kantin Polrestabes Medan.