Anak Tewas Saat Main Skuter Listrik, Ibu Korban: Penabrak Harus Dihukum

Rabu, 13 November 2019 | 17:08 WIB
Anak Tewas Saat Main Skuter Listrik, Ibu Korban: Penabrak Harus Dihukum
Ilustrasi pengguna skuter listrik. (Suara.com/Ditha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluarga Wisnu (19), korban tewas insiden mobil tabrak skuter listrik tak ingin kasus tersebut berakhir damai. Sebagai Ibu Korban, Muhimah menginginkan kasus ini diusut tuntas melalui jalur hukum.

"Oh enggak, enggak mau (pelakunya bebas). Gimana pun juga harus diproses (hukum)," ujar Muhimah di rumahnya, Jalan Asrama Polri, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2019).

Diketahui, kejadian tersebut terjadi di dekat mall FX, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat pada Minggu (10/11/2019) itu menewaskan dua orang dan satu korban luka.

Meski demikian, Muhimah mengatakan beberapa kali pihak keluarga pelaku berusaha menjalin komunikasi dengannya. Bahkan ibu pelaku, membayar deposit untuk pemindahan Wisnu yang dirawat di UGD ke ICU.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, 1 Tewas dan 6 Orang Luka

"Pas mau dipindah ke ICU, disuruh bayar deposit dulu, pas mau bayar, ternyata udah dibayar Rp 10 juta. Ternyata sama ibu pelaku," kata Muhimah.

Keluarga Wisnu (19), korban tewas insiden mobil tabrak skuter listrik tak ingin kasus tersebut berakhir damai. Sebagai Ibu Korban, Muhimah menginginkan kasus ini diusut tuntas melalui jalur hukum. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Keluarga Wisnu (19), korban tewas insiden mobil tabrak skuter listrik tak ingin kasus tersebut berakhir damai. Sebagai Ibu Korban, Muhimah menginginkan kasus ini diusut tuntas melalui jalur hukum. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Selain deposit, biaya obat Rp 5 juta juga dibayar oleh ibu pelaku. Muhimah menegaskan pihaknya tidak pernah meminta kepada keluarga pelaku untuk membiayai pengobatan anaknya.

"Kita enggak pernah minta ya, dia tiba-tiba ngasih sendiri ya silakan," jelasnya.

Ayah Wisnu, Eddy Gunawan menilai ibu pelaku ingin menawarkan jalur damai. Ia menceritakan sejak Wisnu dirawat di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, ibu pelaku beberapa kali datang menjenguk.

Menurutnya ia beberapa kali juga menyampaikan permintaan maaf. Ia menyebut saat itu tidak mau berkomunikasi lebih dahulu dengan pihak pelaku.

Baca Juga: Ditabrak Mobil Saat Bermain Skuter Listrik, Dua Orang Diduga Tewas

"Dia datang, nanya kondisi anak saya, minta maaf, ya sudah saya terima, saya jelaskan. Tapi lebih jauh saya belum mau. Tunggu anak saya sadar," tuturnya.

Bahkan, sampai Wisnu meninggal dunia dan dimakamkan, keluarga pelaku juga datang ke acara pemakaman. Meski tidak ada tawaran langsung untuk berdamai, namun ia menilai keluarga pelaku ingin menawarkan kasus ini tak diselesaikan di jalur hukum.

"Ya kita kan bisa lihat dari gelagatnya saja ya, tujuannya apa dia datang berkali-kali ke saya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI