Jokowi: Menteri Mau Buat Permen Satu Boleh, Tapi Hilang 10

Rabu, 13 November 2019 | 16:21 WIB
Jokowi: Menteri Mau Buat Permen Satu Boleh, Tapi Hilang 10
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rakornas Indonesia Maju antara Pemerintah Pusat dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11).[ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya akan membuat aturan baru terkait penerbitan Peraturan Menteri (Permen). Jokowi mengatakan aturan itu akan mengatur menteri yang akan mengeluarkan Permen.

Jokowi mengatakan menteri yang ingin mengeluarkan peraturan baru harus lebih dulu menghapus 10 peraturan lama.

"Menteri mau buat Permen satu boleh, tapi hilang 10, bukan dua tapi saya masih hitung-hitung biar permen-permen itu hilang, kebanyakan peraturan pusing sendiri," ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019).

Keinginan tersebut kata Jokowi, karena ingin meniru kebijakan Amerika Serikat dalam membuat regulasi yang efisien dan efektif.

Baca Juga: Mensesneg Pastikan Presiden Jokowi Bentuk Badan Legislasi Nasional

Jokowi menceritakan pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross pada 6 November 2019 lalu, Ross mengatakan jika ada menteri yang ingin mengeluarkan satu regulasi, maka ia terlebih dahulu harus mencabut dua regulasi.

"Kalau menteri mau membuat peraturan menteri 1, dia harus membuat 2 peraturan menteri yang sebelumnya, tahu? artinya keluar 1 hilang 2, kalau menteri mau ngeluarin 1 dia harus hilangin 2 peraturan menteri lain," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut fleksibilitas dan kecepatan adalah hal yang penting bagi negara yang ingin maju.

"Semua negara kan menuju ke situ siapa yang lebih cepat dia yang menang. Kita intip mereka sudah apa kalau gini-gini terus kapan kita bisa cepat," tutur dia.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pemerintah harus banyak mendengar dan mengerti permasalahan serta bersinergi bersama dan tidak ada yang saling menyalahkan.

Baca Juga: Jokowi: Kalau Masih Ada yang Main-main, Saya yang Gigit Sendiri

"Tidak ada bisik-bisikan. Tidak ada lagi yang namanya saling menjegal, semuanya harus bekerja bersama-sama, mumpung suasana politik kita sekarang ini sangat bagus, ini yang harus terus kita rawat dan kita jaga, semua jalankan tugas masing-masing tapi saling terbuka," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI